TRIBUNNEWS.COM, SORONG - Belasan orang meninggal dunia akibat aksi saling serang antara dua kelompok warga di Kota Sorong, Papua Barat, Senin malam, Senin (24/1/2022).
Dua kendaraan roda empat dan satu tempat karaoke ludes terbakar.
Tak hanya itu, terdapat satu orang meninggal dunia akibat dibacok di sejumlah areal tubuhnya.
Belasan orang tersebut meninggal akibat terjebak dalam tempat karaoke Double O Sorong, yang dibakar oleh massa bertikai.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunPapuaBarat.com, karyawan tersebut terjebak dalam karaoke Double O saat kejadian pecah.
Baca juga: Polisi Waspadai Serangan Hoaks Jelang Pemilu Serentak 2024
Namun, hingga kini belum diketahui secara pasti jumlah korban tewas.
Sementara, korban bacok sudah dievakuasi ke rumah sakit, dan kemudian dibawa kembali ke rumah duka malam tadi.
Saat ini, belasan korban yang terjebak di dalam tempat sedang dilakukan penanganan oleh pihak kepolisian.
Terkait informasi tersebut, Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan membenarkan peristiwa pertikaian nahas yang berujung pada belasan orang kehilangan nyawa itu.
Baca juga: Rekrut Kaum Santri dan Orang Asli Papua sebagai Anggota Polri, Sahroni Apresiasi Jenderal Sigit
Ia menjelaskan, data sementara ada 12 korban jiwa dalam peristiwa semalam.
"Satu orang meninggal akibat dibacok dan 11 orang terjebak dalam karaoke Double O yang dibakar massa," ujarnya.
"Awalnya, kami berpikir kalau semua orang di dalam Double O sudah dievakuasi karena saat kejadian anggota kepolisian membantu evakuasi,"
Namun, saat tim pemadam melakukan pemadaman api, ditemukan sekira 11 jenazah dalam satu ruangan tersebut.
Baca juga: Kronologi Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Maybrat Papua
"Kita belum tahu pasti jumlah korban meninggal karena masih dilakukan pengecekan lebih lanjut, namun untuk sementara ada 11 orang," ucapnya.
Kapolres menambahkan, pertikaian tersebut terjadi karena salah paham dua kelompok warga yang berawal di tempat Double O Sorong.
Kejadian tersebut terjadi dua hari yang sudah diupayakan damai, namun tetap berlanjut hingga kejadian dini hari.(Tribun Papua Barat)