Bahkan, petugas beberapa kali menampilkan peran pengganti.
Sebelumnya peran korban sempat digantikan oleh seorang wanita namun pada saat momen dimana pelaku menyetubuhi korban diganti dengan boneka.
Setelah dari boneka kemudian berlanjut kepemeran seorang laki-laki.
Semuanya disetujui oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU), pihak Bapas dan pengacara prodeo yang hadir.
Saat itu terungkap kalau korban hanya digauli pada bagian anusnya saja.
Korban tidak mau kelaminnya disetubuhi karena takut kedepannya diputuskan oleh korban.
Permintaan untuk bersetubuh sempat dilontarkan oleh pelaku kepada korban pada saat berada di atas sepeda motor.
Namun, tidak berselang lama keduanya pun terlibat cekcok gara-gara ponsel.
Baca juga: Polisi Ungkap 3 Motif Pembunuhan Koki di TPU Kober Ulujami: Cinta Sesama Jenis, Sakit Hati, dan Uang
Pelaku sempat curiga kalau korban selingkuh dan meminta agar ponselnyanya diperiksa.
Namun, sebelum dikasih, pelaku curiga kalau korban yang duduk dibonceng telah menghapus pesan-pesan.
Kemudian sebaliknya korban pun sempat balik meminta handpone pelaku agar juga diperiksa.
Karena pada saat itu pelaku mengaku handponenya sedang mati kemudian korban pun naik pitam dan langsung memaki-maki dengan kalimat kotor.
Ucapannya inilah yang kemudian membuat pelaku ingin membunuh korban.
Sebelum dibunuh dan ditenggelamkan ke dalam kolam terlebih dahulu, pelaku menagih janji untuk bersetubuh dan permintaan ini langsung dipenuhi korban yang memberi dari bagian belakang. (dra/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul TERUNGKAP Fakta Baru Kasus Pembunuhan Imelda, Gadis Pantai Labu yang Mayatnya Ditemukan di Sawah