TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa angkat bicara terkait pelaksanaan ritual di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur yang berujung maut.
Khofifah menyampaikan ungkapan dukacitanya kepada para korban yang meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Selain itu Khofifah juga mendoakan para korban yang meninggal dunia akibat terseret ombak.
"Saya berdoa mudah-mudahan semua dipanggil dalam keadaan khusnul khotimah, khilafnya diampuni Allah."
Baca juga: 5 FAKTA Ritual di Pantai Payangan Jember: 11 Orang Tewas Tenggelam, Terungkap Tujuan Mandi di Laut
"Dan tentu kita berharap amal kebaikannya diterima Allah SWT," kata Khofifah dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (14/2/2022).
Lebih lanjut Khofifah pun meminta kepada semua warga untuk bisa berhati-hati dan waspada.
Terutama ketika beraktivitas di pantai, karena adanya potensi gelombang atau ombak yang tinggi.
"Hari-hari seperti sekarang kita semua, saya mohon untuk melakukan kehati-hatian, kewaspadaan bahwa titik-titik tertentu ada potensi gelombang tinggi," imbuhnya.
Baca juga: Kronologi Tragedi di Pantai Payangan Jember, 11 Anggota Padepokan Tewas Tenggelam
Diketahui sebelumnya, insiden ini berawal dari pelaksanaan ritual yang dilakukan oleh 24 orang warga Jember.
Ritual tersebut dilaksanakan di Pantai Payangan pada Minggu (13/2/2022) dini hari.
Namun nahas ketika mereka melaksanakan ritual, tiba-tiba ada ombak tinggi yang datang sehingga membuat mereka terseret ke laut.
Akibatnya 11 orang dilaporkan tewas karena tenggelam di Pantai Payangan.
Baca juga: Berawal dari Pengajian, Warga Lalu Diminta Ikut Ritual Tengah Malam di Pantai Payangan Jember
Kronologi
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, rombongan berjumalah 24 orang berangkat ke Pantai Payangan dari kota Jember menggunakan 3 kendaraan.