News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Di Jawa Timur Tidak Ada Desa Tertinggal, Begini Penjelasan Gubernur Khofifah

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut, pada tahun 2019, masih ada 334 desa di Jawa Timur yang masuk dalam kategori tertinggal.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNNEWS.COM, MADIUN - Provinsi Jawa Timur dinyatakan terbebas dari desa sangat tertinggal dan desa tertinggal sejak bulan Juli 2021.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut, pada tahun 2019, masih ada 334 desa di Jawa Timur yang masuk dalam kategori tertinggal.

Sedangkan desa yang masuk dalam kategori sangat tertinggal hanya ada 1 desa.

Seiring dengan penurunan angka kemiskinan di Jawa Timur yang sangat signifikan, saat ini hanya ada desa dengan kategori mandiri, maju dan berkembang di Jawa Timur.

Baca juga: Survei SMRC Terbaru: Penilaian Warga Terhadap Kondisi Keamanan di Jawa Barat Sangat Positif

Khofifah memaparkan, pada rentang waktu September 2020 hingga September 2021, angka kemiskinan di Jawa Timur turun hingga 1,37 persen.

"Angka tersebut merupakan penurunan kemiskinan pedesaan Jatim yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir, terutama pada bulan Maret hingga September 2021," kata Khofifah saat membuka Diklat Peningkatan Kapasitas SDM bagi Kades, di Hotel Aston, Kota Madiun, Selasa (15/2/2022).

Menurut Khofifah, pembangunan di desa merupakan pondasi dasar kemajuan bangsa. Kepala desa merupakan ujung tombak pemerintah dalam mengoptimalkan program-program yang telah disiapkan.

Baca juga: Herry Wirawan Divonis Penjara Seumur Hidup, Ini Pertimbangan Hakim Tak Kabulkan Tuntutan JPU

Langkah pertama, ia menekankan agar kepala desa bisa membangun kolaborasi dan sinergitas yang kuat bersama semua elemen strategis di desa dengan menampung semua usulan dan masukan.

Selain itu, ia meminta kepala desa agar tidak hanya kerja cerdas, tapi juga cepat dan tepat.

Satu di antaranya dalam menyalurkan Jaring Pengaman Sosial (JPS), PKH, Bansos dan BLT DD (Dana Desa).

"Kepala desa (hendaknya) bisa melakukan percepatan distribusi BLT dana desa, serta padat karya kepada masing-masing warganya," lanjutnya.

Baca juga: Ritual di Pantai Payangan Jember Berujung Maut, Khofifah Minta Warga Waspada Potensi Ombak Tinggi

Yang tak kalah penting, gubernur perempuan pertama di Jawa Timur tersebut meminta kepala desa untuk jeli menemukan serta mengenali potensi daya ungkit ekonomi desa.

Perkuat daya ungkit ekonomi desa dengan mengembangkan potensi lokal desa, baik yang berkaitan dengan pertanian, wisata, dan industri yang ada di masing-masing desa.

Berita ini telah tayang di Tribun Jatim berjudul:
Angka Kemiskinan Turun Drastis, Gubernur Khofifah Sebut Jatim Bebas dari Desa Tertinggal

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini