TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Paguyuban perajin tahu kembali berencana mogok berproduksi menyusul terus melambungnya harga kacang kedelai.
Perajin tahu Cibuntu, Didin Muhidin, mengatakan rencana aksi mogok produksi semata-mata agar dapat mengurangi harga kacang kedelai.
Rencana mogok massal ini akan dilaksanakan pada 21 sampai 23 Februari 2022 dan dan sudah secara langsung disampaikan ke kepolisian.
"Dulu sempat lakukan mogok produksi pada pertengahan 2020 dengan alasan sama, yaitu harga kedelai naik. Kami juga sempat keluhkan ke instansi terkait, tapi belum dapat respons. Selama setahun ini (harga) naik terus enggak stabil," katanya, Senin (14/2).
Saat ini, kata Didin, harga kacang kedelai sudah Rp 11.500 per kilogram. Padahal, dalam keadaan normal hanya Rp 8.000 per kilogram.
Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, mengatakan kenaikan harga kedelai yang berimbas pada tempe dan tahu ini terletak pada regulasi dari perdagangan tahu dan tempe yang ada di pemerintah pusat.
"Kami meminta tolong kepada pemerintah pusat, berharap ada solusi yang bisa membantu masalah ini. Kalau dari kami (pemkot) enggak punya stok kedelai. Jadi, ya mendorong pusat untuk memperbanyak stok kedelai dengan harga yang dianggap wajar oleh pengrajin tahu dan tempe," ujarnya di Balai Kota Bandung, kemarin.
Produsen sekaligus penjual keripik tempe di toko oleh-oleh Bandung di Jalan Raya Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Dedi Zakaria, mengatakan harga keripik tempe produksinya sudah naik pada 2021 dari Rp 44 ribu-Rp 48 ribu per kilogram, kini menjadi Rp 48 ribu dan Rp 52 ribu per kilogram.
Jika harga tempe tidak kunjung stabil dan akan terus meningkat, katanya, maka ia akan kembali menaikkan harga tempe gorengnya tahun ini menjadi Rp 52 ribu sampai Rp 58 ribu per kilogramnya.
"Sampai sekarang memang belum naik harganya. Padahal kan harga minyak goreng dan bumbu juga sudah naik. Kalau tidak turun dan stabil harganya, kami terpaksa naikkan harga supaya bisa tetap produksi," kata Dedi saat ditemui di tokonya, Senin (14/2).
Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah cepat untuk menstabilkan harga minyak goreng dan kedelai.
Termasuk membuat persediaannya terjamin. Jika tidak, katanya, akan berimbas pada kenaikan harga berbagai makanan.
Produsen tahu di Desa/Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Mamat, mengatakan pada awal 2022, harganya kedelai masih Rp 8.000 per kilogram.
"Terus naik setiap hari, sampai sekarang harganya Rp 11 ribu. Kami para pembuat tahu sangat keberatan dengan ini, karena tergantung dengan kedelai impor dari Amerika untuk produksi," katanya.