Laporan Wartawan Tribun Jateng Rahdyan Trijoko Pamungkas
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Pencarian terhadap Michael Rafaello Bonsanja (9) bocah terseret air di selokan Kelurahan Tandang RT 6 RW 6, Tembalang, Kota Semarang Semarang, masih terus dilakukan, Selasa (15/2/2022).
Ello, sapaan bocah nahas itu hanyut saat bermain di bibir selokan, Senin (14/2/2022).
Di hari kedua, tim SAR memperluas lokasi pencarian.
Tim SAR gabungan juga mengerahkan penyelam, dan perahu karet.
Ayah korban, Yakobus menerangkan, dapat kabar anaknya terseret arus secara mendadak.
Menurutnya, sekitar pukul 14.30, anak-anaknya masih berada di rumah.
Baca juga: Menghilang Pamit Beli Jajan, Polres Demak Temukan Dina Bersama Anak Punk di Kabupaten Tuban
Biasanya, anak-anak Yakobus main di depan rumah. Namun Senin kemarin, mereka tiba-tiba pergi tanpa izin.
Ditambahkan warga Karanggawang itu, tidak lama kemudian ia mendapat kabar anak bungsunya terseret arus.
Menurut dia, yang mengabarkan hal itu adalah kakak korban.
Yakobus mengungkapkan, bila anaknya yang lain, kakak Ello sudah berusaha minta pertolongan pada warga sekitar lokasi kejadian.
"Saat itu Ello sudah melambaikan tangan dan minta tolong tapi malah didiamkan.
Kakaknya bernama Oscar juga telah bilang ke warga ke sekitar tulung adikku kelelep (tolong adikku tenggelam) malah ada yang mengusir, kono aku rak urusan (sana aku tidak urusan)," terangnya, kemarin.
Ditambahkan, yang melakukan pencarian justru warga kampung sebelah.
Saat polisi dan tim Basarnas tiba di lokasi, barulah warga di sekitar lokasi kejadian heboh.
"Saat Polisi dan Basarnas datang malah baru heboh," sambungnya.
Yakobus mengaku juga ikut mencari anaknya bahkan turun ke selokan tersebut saat hujan deras.
Ia juga melakukan penyisiran dari tempat kejadian hingga pelabuhan.
"Tangan saya telentangkan untuk mengetahui anak saya apakah nyangkut atau tidak. Tapi ternyata sudah tidak ada," lanjut dia.
Yakobus menerangkan, Ello merupakan anak berkebutuhan khusus.
Ia mengaku punya firasat sebelum kejadian itu.
Menurutnya, Ello sangat manja dan meminta perhatian lebih.
Baca juga: Bocah 13 Tahun di Semarang Jadi Korban Pelecehan: Modus Ancam Sebar Foto
Ello, ucap dia, sering mengulang kata-kata dan terus minta dipeluk.
"Sekitar pukul 14.45 di hari kejadaian, saya nulis status Semarang bawah akan banjir.
Berselang 5 menit dapat kabar anak saya terseret arus," terangnya.
Sedangkan koordinator tim SAR gabungan, Budi Purnomo Sari menjelaskan operasi pencarian dibagi menjadi 5 sru.
Pertama melakukan penyelaman di jembatan Mrican di mana ada beberapa spot yang dicurigai dalam.
Sru kedua dilakukan penyisiran dan pemantauan, karena ada beberapa spot yang diduga memiliki kedalaman tiga meter sebelum jembatan Tanggul Indah.
Kemudian Sru ketiga, kata dia, akan menyisir menggunakan perahu karet dari Kaliwaru menuju Kaligawe.
Sru keempat juga menggunakan perahu karet dari titik Kaligawe menuju muara, dan sru 5 menggunakan sepeda motor melakukan pemantauan di jembatan Mrican.
"Personel yang dilibatkan pada operasi pencarian dan penyelamatan sekitar 60 orang," jelas dia.
Hasil evaluasi pencarian hari pertama, menurutnya tidak efektif. Tim gabungan menyisir dari tempat kejadian pertama hingga sejauh 2 kilometer.
"Karena tidak efektif maka pencarian dilanjutkan pagi hari sekitar pukul 07.00. Ada 4 sru pada pencarian tersebut dari TKP hingga Kaligawe namun hasilnya nihil," ujarnya.
Sementara pencarian saat ini difokuskan pada spot yang dicurigai. Pihaknya berharap korban bisa segera ditemukan setelah dilakukan pemantauan dan penyelaman.
"Dari tim penyelam ada dua tim yang disiapkan," ujar dia.
Baca juga: Foto-foto Aksi Penyelamatan Rayan, Terjebak di Sumur 32 M Selama 4 Hari, Tewas sebelum Dikeluarkan
Budi menjelaskan, sungai tersebut berasal dari selokan menampung limbah rumah tangga. Sungai itu tidak terlalu lebar namun dicurigai ada beberapa spot dalam.
"Menurut keterangan warga saat korban terseret, debit air ketika itu tinggi. Sungai di wilayah itu bermuara di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tambaklorok," tutur dia.
Di sisi lain, Lurah Tandang, Ony Gunarti Setyorini mengatakan sudah bertemu dengan pengurus kesra di tingkat RW untuk menyosialisasikan kelurahan ramah anak.
Pihaknya menyampaikan agar orangtua menjaga anaknya agar tidak bermain di sungai maupun selokan.
"Saya infokan juga agar ketua RT maupun RW mengusulkan penutupan saluran guna mengantisipasi anak-anak maupun siapun tidak terperosok di dalamnya," tandasnya. (rtp)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Ello Hilang Terseret Air Selokan di Tembalang, Yakobus Jengkel Warga Tak Mau Menolong