“Hati kami luluh ketika mendengar tawaran pelanggan karena kami melihat dia bertekad untuk memenuhi keinginan putranya."
"Sebelumnya ada pelanggan yang mencoba menawar karena tidak cukup uang, tetapi tidak ada yang mau menukar mainan dengan durian atau barang bawaannya.” Katanya.
Melihat wajah si ayah dan anak tersebut membuat Fakhrullah dan teman-temannya enggan menolak tawaran tersebut.
Mereka pun akhirnya menerimanya.
Mohamad Fakhrullah mengatakan, setelah dia dan rekannya setuju menerima tawaran itu, pelanggan itu langsung mengatakan ingin pulang untuk mengambil durian.
“Pelanggan kemudian kembali ke tempat kami berjualan dengan durian sebagai imbalan untuk membayar drone, mobil remote control, dan mainan kecil lainnya yang harganya lebih dari RM200 (Rp 686 ribu),” ujar Fakhrullah.
Dia mengatakan, ayah anak itu memberi mereka lima sampai 6 biji durian.
“Saya melihat riak di wajahnya yang berlinang air mata bercampur dengan emosi dan kelegaan karena dapat memenuhi keinginan putranya."
"Sementara putranya tampak bahagia dan di sana."
"Saya bisa melihat betapa hebatnya pengorbanan seorang ayah,” katanya.
Mohamad Fakhrullah berharap hal ini bisa memberi pesan dan inspirasi positif bagi para pedagang atau siapapun untuk berbagi rezeki.
“Jangan takut untuk berbagi rezeki."
"Percayalah, rezeki sudah diatur oleh Allah, kita hanya perlu bekerja untuk mendapatkannya.” Ujarnya.
“Dulu saya dan mitra saya mulai dari bawah ketika kami mulai berjualan mainan di pinggir jalan pada saat Perintah Pengendalian Gerakan (karantina) dan kemudian mencoba membantu orang lain sesuai kemampuan kami,” ujarnya yang sudah memiliki toko mainan, Wael.(Yui/Tribun-Medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Rela Dibayar Pakai Durian, Pedagang Mainan Ini Luluh Atas Pengorbanan Ayah demi Senangkan Anaknya