Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Paul Manahara Tambunan
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Kasar Kulua, anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)--sebutan polisi bagi TPN-OPM--dilaporkan tewas saat terjadi kontak senjata, Minggu (20/2/2022) sekitar pukul 12.25 waktu setempat.
"Pasukan terbaik TPNPB atas nama Kasar Kulua telah jatuh korban akibat tertembak pasukan keamanan Indonesia," ujar Juru Bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom kepada Tribun-Papua.com, Senin (21/2/2022) malam.
Sebby mengatakan Kasar Kulua tewas dalam operasi penegakan hukum pasukan TNI dan Polisi di areal Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak pada Minggu (20/2/2022).
Sementara itu Kalenak Telenggen, Komandan operasi di Ilaga menyebut pemakaman jenazah Kasar Kulua dilakukan pukul 19.00 WIT, pada Minggu (20/2/2022).
Baca juga: Dua Korban Penembakan KKB di Puncak Papua Akhirnya Dievakuasi ke Timika
Pemakaman digelar secara kemiliteran di markas TPN-OPM wilayah Puncak.
"Kasar Kulua adalah komandan batalyon TPNPB Kodap Ilaga. Kami dari Markas Pusat TPNPB-OPM berduka," ujar Sebby.
Sebby menyebut, Kasar Kulua adalah pejuang pembebasan bangsa Papua.
"Selamat jalan pejuang pembebasan nasional bangsa Papua, Kasar Kulua," ucap Sebby.
Bakar Pemukiman di Distrik Ilaga
Sebelumnya, Kelompok Separatis Teroris (KST) di Papua kembali melakukan aksi teror di hari Minggu (20/2/2022).
Mereka menembak dan membakar rumah warga di daerah pemukiman masyarakat Papua di Distrik Omukia dan Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Minggu (20/2/2022).
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga dalam keterangannya mengungkapkan kronologis terjadinya aksi pembakaran yang dilakukan KST.
Saat itu Tim Gabungan Aparat Keamanan TNI Polri dipimpin Kapten Pas Geri Kurniawan, selaku Dansektor Satgas Lanud Kopasga, sedang mengevakuasi korban penembakan pada pukul 07.00 WIT.
Tim berangkat dari Puskesmas menuju Bandara Aminggura Ilaga, Distrik Omukia Kabupaten Puncak menggunakan 3 unit kendaraan roda empat.
"Saat berada di bandara tiba-tiba dari atas bukit ada tembakan yang dilakukan oleh KST ke arah aparat keamanan sehingga aparat TNI dari Kopasgat membalas tembakan ke arah KST," jelas Kapendam XVII/Cenderawasih.
"Pada pukul 09.40 WIT kembali KST mengeluarkan tembakan di Kampung Nipuralome, Distrik Ilaga yang berdekatan dengan Tower Telkomsel," tambahnya.
Tidak hanya itu, pada pukul 09.45 WIT kembali KST membakar Pasar Tradisional Ilaga di Kampung Nipuralome.
Kapendam XVII/Cenderawasih mengungkapkan untuk meyakinkan tindakan pembakaran pasar oleh KST maka aparat TNI menerbangkan drone ke arah bunyi tembakan dan kepulan asap.
"Hasil dari pantauan drone terlihat 7 orang KST dengan membawa senjata satu pucuk SS1 berada di sekitar tower Telkomsel dan kepulan asap berasal dari rumah warga yang dibakar," ungkap Kapendam.
"Kemudian pada pukul 10.35 WIT kembali terdengar tembakan pistol sekitar 15 kali dari arah bangunan gereja atau bawah Aula Negelar Distrik Ilaga yang berjarak sekitar 150 meter dari Pasar Tradisional Ilaga," kata Kapendam.
Tidak lama setelah kejadian tersebut, sekitar pukul 11.48 WIT terjadi aksi mencurigakan 2 orang KST menggunakan 1 unit sepeda motor dengan kecepatan tinggi dari arah Kampung Kunga, Distrik Gome melintasi Pos Koramil Gome.
"Di kendaraan sepeda motor terlihat membawa tas plastik merah membawa munisi, kemudian aparat TNI mencoba menghentikan dengan tembakan peringatan, namun kedua orang KST berhasil melarikan diri," kata Kolonel Inf Aqsha Erlangga.
"Dari tindakan aparat Gabungan TNI Polri tersebut, menyebabkan 7 orang KST yang berada di sekitar Tower Telkomsel melarikan diri menuju hutan Eromaga, Distrik Omukia.
Baca juga: Serangan Susulan KKB Bikin TNI Belum Bisa Evakuasi Korban Penembakan di Kabupaten Puncak Papua
Lebih lanjut Kapendam XVII/Cenderawasih menjelaskan dari aksi teror KST tersebut tidak ada korban jiwa.
Namun ada sekitar 4 unit rumah warga yang dibakar oleh gerombolan KST.
Di antaranya yang sudah terdeteksi satu perumahan di lingkungan SMK N 1 Ilaga dibakar oleh KST dan 1 rumah di dekat Tower Telkomsel juga dibakar gerombolan KST.
Warga yang berada di Kampung Nipuralome, Distrik Ilaga Kabupaten Puncak juga sudah banyak yang mengungsi mengamankan diri ke wilayah di sekitar Pasar Tradisional Ilaga.
"Mari kita imbau bersama agar yang tergabung dalam KST untuk segera sadar hati bahwa tindakannya itu sungguh biadab dengan melakukan aksi teror."
"Menembak masyarakat dan termasuk menembak aparat keamanan adalah tindakan tidak berperikemanusiaan, mengganggu pembangunan yang sedang berlangsung di tanah Papua, melanggar HAM dan tidak dibenarkan oleh agama manapun, apalagi sekarang adalah hari Minggu yang merupakan hari suci ibadah bagi seluruh umat Kristiani," harap Kapendam XVII/Cenderawasih.
"Saya memohon dan mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan agar situasi kembali kondusif, aparat keamanan TNI Polri dan masyarakat diberikan keselamatan dari gangguan dan aksi teror KST," kata Kapendam XVII/Cenderawasih.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul OPM Umumkan Anggotanya Tewas saat Bakutembak di Puncak Papua