News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fenomena Hujan Es di Surabaya, Atap Rumah Warga Rusak hingga Penjelasan BMKG

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi hujan es. Fenomena Hujan Es di Surabaya, Atap Rumah Warga Rusak hingga Penjelasan BMKG

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Hujan es disertai angin kencang di kawasan Surabaya Barat menyisakan cerita bagi Putra Eliansyah, warga Wiyung, Kota Surabaya.

Sepanjang beberapa tahun tinggal di Wiyung, pemuda 28 tahun itu mengaku baru pertama ini mendapati fenomena hujan es. Awalnya, Putra sempat tidak percaya.

"Saya pikir hanya hujan angin biasa. Tapi kebetulan atap saya kan dari seng, itu suaranya keras sekali. Saya akhirnya keluar dan lihat sendiri. Memang sudah benar-benar es batu," kata Putra, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Hujan Es Melanda Desa Desa Karang Karanganyar, Terjadi Selama 15 Menit

Putra menyebut, bersamaan dengan guyuran hujan es itu, listrik di sekitar rumahnya padam hingga petang

"Langsung padam listrik. Belum tahu apa ada kabel yang putus atau bagaimana," sebutnya.

Ia juga mengatakan, jika sebagian atap yang terbuat dari seng mengalami kerusakan.

"Esnya sebutir kelereng. Benar-benar es batu gitu," tandasnya.

Hujan es yang terjadi di wilayah Kecamatan Karangpandan Kabupaten Karanganyar, Senin (21/2/2022) sore. (istimewa)

Penjelasan BMKG

Hujan deras disertai es mengguyur sejumlah kawasan di Surabaya, Senin sore (21/2/2022). Di antaranya, hujan ini terjadi di kawasan Surabaya Barat.

"Saya kebetulan sedang di rumah. Hujannya deras disertai angin dan ada esnya juga," kata warga Wiyung, Nike saat dikonfirmasi Senin (21/2/2022).

Akibat dari hujan yang disertai es ini, ia memilih berteduh dan menunda rencana jalan. "Saya nunggu hujannya reda. Khawatir juga kalau esnya kena badan atau kendaraan," katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Klas I Juanda pun ikut memantau fenomena alam ini. Ia pun mengungkapkan beberapa kawasan diguyur es adalah wilayah Wiyung, Jalan HR Muhammad, Darmo Permai, hingga Tandes.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda Surabaya, Teguh Tri Susanto, mengungkapkan penyebab fenomena ini. "Hujan es ini dalam ilmu meteorologi juga disebut dengan hail," kata pria yang akrab disapa Totok ini dikonfirmasi terpisah.

Hail atau hujan es ini adalah presipitasi yang terdiri atas bola-bola es. Penyebabnya, disebabkan oleh awan Cumulonimbus (cb).

Baca juga: Mengapa Bisa Terjadi Hujan Es? Ini Penjelasannya

"Puncak awan CB dapat menghasilkan butiran es. Ini ketika downdraft (aliran udara ke bawah) dari awan CB cukup tinggi," katanya.

Ini juga didukung dengan suhu permukaan atau daratan cukup dingin. "Maka hujan dari awan CB jatuh dalam bentuk es," katanya.

Pihaknya pun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Mengingat, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir masih akan terjadi hingga pukul 18.30 WIB.

Selain itu, cuaca ekstrem melanda beberapa wilayah Jatim termasuk Surabaya. Seperti halnya hari ini, BMKG sudah memprediksi terjadi hujan lebat pada pukul 13.00 - 19.00 WIB.

"Suhu udara di Surabaya di kisaran 24 - 31 derajat celcius. Dengan kecepatan angin 30 kilometer per jam," ujarnya.

Baca juga: Hujan Es di Surabaya, Atap Rumah Warga Rusak

Puluhan Pohon Tumbang

Hujan deras disertai angin menerjang Surabaya, Senin sore (21/2/2022).

Hal ini mengakibatkan 30 pohon tumbang di sejumlah kawasan di Kota Pahlawan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya mencatat, hujan angin yang terjadi sekitar 3 jam ini menumbangkan pohon di sejumlah kawasan.

Selain itu, ada juga kawasan yang tergenang.

"Di antaranya, ada di sejumlah jalan protokol sehingga sempat mengganggu arus kendaraan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Surabaya Ridwan Mubarun kepada Surya.co.id.

Baca juga: Mengapa Bisa Terjadi Hujan Es? Ini Penjelasannya

Pohon tumbang diantaranya terjadi di Kecamatan Trenggilis Mejoyo, Mulyorejo, Wonokromo, Wonocolo, Fly Over Mayangkara, Sukolilo, Gubeng, Wiyung, Dukuh Pakis, Sawahan, dan Sukomanunggal.

Sedangkan genangan di antaranya terjadi di Terminal Bratang, Ngagel Timur, dan Jalan Sambikerep. "Ketinggian genangan sekitar 5-15 cm," kata Ridwan.

Terkait dengan hal tersebut, satgas gabungan dari lintas OPD telah memberikan penangan.

"Kami kolaborasi dengan teman-teman petugas Dinas Lingkungan Hidup," katanya.

"Untuk saat ini, sudah ditangani. Arus lalulintas juga lancar, termasuk untuk genangan juga sudah berangsur-angsur surut," katanya.

Kepada warga Surabaya, pihaknya menghimbau untuk berhati-hati. Mengingat, mengutip himbauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih bisa terjadi.

"Tetap waspada dimanapun berada. Apabila menemui kondisi darurat, sila hubungi 112," katanya.

Sebelumnya juga diberitakan, selain pohon tumbang, lampu penerangan jalan umum (PJU) juga ambruk akibat angin kencang yang menyertai hujan lebat.

Kejadian ini menimpa dua mobil di dekat Jembatan Flyover Mayangkara, Jagir, Wonokromo, Surabaya, Senin (21/2/2022).

Kendaraan yang tertimpa tiang PJU pada bagian atap kabinnya, meliputi mobil mikrolet warna kuning bernopol W-1159-UN, dan sebuah mobil Toyota Avanza bernopol L-1657-M.

Meski bagian atap kabin mikrolet yang tertimpa tiang PJU tersebut, ringsek.

Dipastikan tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam insiden tersebut.

Ketiga penumpang dan seorang sopir mikrolet, berhasil keluar menyelamatkan diri sesaat setelah tiang PJU ambruk, termasuk, pengemudi mobil Avanza, berhasil selamat. (Surya/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini