News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Minyak Goreng Curah

Modus Pre-Order Minyak Goreng Fiktif, Puluhan Ibu-ibu Jadi Korban, Kerugian Miliaran

Editor: cecep burdansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bimoli adalah satu diantara merek minyak goreng yang diproduksi PT Salim Ivomas Pratama (SIMP).

Ia berharap, pelaku memiliki itikad baik untuk mengembalikan uang para korban dan bertanggung jawab atas perbuatannya. 

"Terakhir kontak sama saya 5 Februari 2022. Saat itu saya hubungi dia melalui medsos, masih aktif, tapi ternyata sekarang sudah tidak aktif," ujarnya.

Baca juga: Kisah Made Pasek, Perajin Anyaman Pandan di Karangasem Pertahankan Warisan Leluhur Abad 18

Royal

Berbeda dengan Iros, korban lainnya, Safitri Agustini, warga Rancaekek, mengaku terakhir berhasil berkomunikasi dengan IR pada 26 Januari lalu.

Saat itu, pelaku sudah ganti nomor. Setelah itu, pelaku tak bisa lagi dihubungi.

Safitri juga mengaku mempercayai pelaku karena biasanya pengiriman barangnya lancar.

"Saya awal ikut itu pada 13 Desember 2021, sistemnya pembayaran penuh. Sampai tujuh kali pesan, pengiriman barang lancar. Tetapi, pemesanan ke delapan, mandek," ujarnye melalui telepon.

Safitri mengaku tak pernah menyangka IR akan berbuat seperti itu.

"Saya itu teman dekatnya. Saya sampai jatuh sakit karena memikirkan kasus ini. Saya juga memikirkan bagaimana cara mengembalikam uang ke konsumen saya, karena saya kan sistemnya mengumpulkan uang konsumen lalu dikasihkan ke pelaku. Nah, sekarang konsumen saya enggak mau tahu minta uang balik," katanya.

"Pelaku ini padahal sosok yang baik banget. Orangnya baik, dengan teman royal dan enggak sayang untuk jajankan dan belikan apapun." 

Hal serupa dikatakan S, warga Cibiru Hilir, yang juga menjadi korban. Ia juga mengaku kaget karena selama ini pelaku yang ia kenal adalah sosok yang baik.

"Enggak nyangka ya. Tapi ternyata dia bermuka dua. Padahal orangnya baik. Bahkan, yang tertipu pun sahabat-sahabat akrabnya hingga saudaranya. Kita tertipu oleh karakter baiknya. Jadi, enggak nyangka. Dia pinter mencari korban orang terdekat yang tahu dia," ujarnya.

Seperti yang lain, S juga mengaku, ia juga tergiur ikut membeli karena harganya yang murah.

"Saat itu dia menawarkan minyak murah Rp 29 ribuan. Saya tergiur dong hingga memesan sampai 500 karton minyak goreng dan lancar. Tetapi lalu dia enggak kirim-kirim lagi. Dia pun jadi sulit dihubungi," ujarnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini