Pembina Karangtaruna Kecamatan Karangtengah, Yoyok Sakiran, mengatakan, pihaknya berupaya membantu petani dan mengomunikasikan hal tersebut kepada instansi yang berwenang.
"Sebelumnya, para petani sudah melakukan mediasi dengan perangkat dan instansi setempat tapi sepertinya belum ada titik terang," ujarnya.
Ia menambahkan, para petani juga telah menyampaikan keluhannya kepada Rumah Rakyat DPD Badan Penelitian Aset Negara (BPAN) Aliansi Indonesia Jawa Tengah yang dipimpinnya.
"Kami harap kepada Pak Presiden Jokowi, Gubernur Ganjar dan bupati, untuk memerhatikan kehidupan para petani ini.
Inginnya, hanya dibuatkan saluran yang bisa mengalirkan air atau membuang air agar sawah mereka tidak rusak lagi," harapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Petani di Demak Gagal Panen akibat Sawah Tergenang Air, Diduga Dampak Proyek Tol Semarang-Demak