TRIBUNNEWS.COM - Ulah Riyanto, warga Dusun Bangunmulyo, Desa Pojok, Wates, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, membuat geger publik.
Ia membacok 10 orang di desanya. Termasuk orangtuanya sendiri. Empat di antara korban pembacokan meninggal dunia.
Indun, seorang kerabat korban pembacokan, menyebutkan ada dugaan pelaku mengalami depresi akibat akumulasi suatu permasalahan.
Diduga Riyanto mengalami depresi usai dipecat dari pekerjaannya sebagai kuli bangunan.
Baca juga: Penjelasan Kepala Desa Mengenai Pembacokan 10 Orang di Kediri Jatim: Anaknya Pak Sis Mengamuk
Sebab, selama ini pelaku tidak punya riwayat menderita gangguan kejiwaan.
Malahan pelaku dikenal taat beribadah dan menjadi sebagai muazin musala di tempat tinggalnya.
"Kalau orangnya (Riyanto) sebenarnya pendiam, sudah menikah, namun belum dikaruniai anak. Mungkin saat kejadian lagi depresi," ungkap Indun, salah satu kerabat korban, Senin (7/3/2022).
Dijelaskan, sebelum kejadian pagi harinya, Riyanto juga sempat terlibat cekcok dengan ibunya.
Namun penyebab cekcok sejauh ini masih belum diketahui.
"Paginya terlihat cek cok dengan ibunya. Kemudian siang hari ada kejadian itu. Bapak dan ibunya serta adik dan iparnya juga dibacok," jelasnya.
Baca juga: Warga Sukabumi Menjadi Korban Pembacokan Saat Salat Subuh Berjamaah
Malahan sejumlah tetangga yang sebenarnya bermaksud untuk melerai dan menolong korban juga menjadi korban pembacokan.
Setelah membacok keluarga dan tetangganya, Riyanto sempat kabur ke areal persawahan dekat rumahnya.
Namun tak lama kemudian balik ke rumah dan diamankan petugas bersama masyarakat.
Menurut Aris, perangkat Desa Pojok menjelaskan, pelaku dikenal taat beribadah, namun orangnya dikenal pendiam.