TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Gunung Merapi lima kali mengeluarkan awan panas terhitung sejak Rabu (9/2/2022) malam hingga Kamis (10/2/2022) dini hari tadi.
Puluhan warga Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi terpaksa mengungsi ke tempat evakuasi sementara (TES) di balai desa setempat, Kamis (10/3/2022) dinihari.
Warga mengungsi secara mandiri lantaran luncuran awan panas guguran (APG) Gunung Merapi yang terjadi pada Rabu (9/3/2022) pukul 23.18 hingga Kamis (10/3/2022) 00.22 WIB yang mengarah ke arah tenggara yakni Kali Gendol yang berada di perbatasan Sleman (DIY) dan Klaten (Jateng).
Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo max 75 mm dan durasi max 570 detik.
Jarak luncur kurang lebih sejauh 5 kilometer ke arah tenggara, dengan arah angin ke barat laut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto mengatakan 60 warga Desa Balerante terpaksa mengungsi atas kejadian awan panas guguran tersebut.
Puluhan warga itu berasal dari empat dukuh yang berada di KRB III Gunung Merapi, yakni Dukuh Sambungrejo, Sukorejo, Ngipiksari dan Balerante.
"Akibat kejadian tersebut sampai dengan Kamis, pukul 02.40, sebanyak 60 jiwa Desa Balerante dari 4 dukuh, khususnya kelompok rentan telah mengungsi ke TES," ujarnya pada TribunJogja.com, Kamis (10/3/2022)i.
Winoto mengatakan, pihaknya juga telah mengirimkan bantuan logistik dan masker kepada para pengungsi Gunung Merapi di Desa Balerante tersebut.
Pada peristiwa luncuran awan panas guguran itu, juga dilaporkan tidak terdapat hujan abu yang melanda desa-desa KRB III Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Klaten.
Ia menjelaskan, dalam menghadapi kejadian tersebut masyarakat sekitar menyikapi APG yang terjadi dengan tenang dan tidak panik.
"Alhamdulillah Merapi sudah mulai landai, mudah-mudahan pagi ini warga yang mengungsi dapat pulang kembali untuk beraktivitas seperti biasa," jelas Winoto.
Baca juga: Dini Hari Tadi Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, 2 Desa di Magelang Diselimuti Hujan Abu
Kemudian, untuk warga di wilayah KRB III Gunung Merapi di Klaten lainnya seperti Desa Sidorejo dan Desa Tegalmulyo tidak melakukan pengungsian dan warga masih memilih tinggal di rumahnya masing-masing.
Warga Desa Tegalmulyo, Purnama membenarkan jika di desanya tak ada warga yang melakukan pengungsian akibat luncuran awan panas guguran tersebut.
"Tegalmulyo mandali. Hujan abu juga tidak ada. Yang mengungsi warga Desa Balerante, kalau kita masih aman terkendali," ujarnya kepada TribunJogja.com.
Warga Desa Sidorejo, Sukiman juga mengatakan jika di desanya juga tidak ada warga yang mengungsi akibat muntahan awan panas Gunung Merapi pada Rabu malam hingga Kamis dinihari itu.
"Hujan abu nggak ada, warga yang mengungsi juga nggak ada," ucapnya. (Tribunjogja.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Merapi Hari Ini: Luncurkan Awan Panas Guguran, 60 Warga Balerante Klaten Mengungsi