TRIBUNNEWS.COM, BERAU- Seorang warga Berau Kalimantan Timur meninggal dunia usai pingsan saat ikut antre minyak goreng.
Warga Kecamatan Teluk Bayur yang bernama Sandra (41) pingsan saat antre namun nyawanya tak terselamatkan dan meninggal dunia sebelum mendapat perawatan medis di rumah sakit.
Sebelum meninggal ibu rumah tangga berusia 41 tahun itu dikabarkan sempat mengalami sakit pada bagian dada.
Kapolres Berau AKBP Anggoro Wicaksono melalui Kapolsek Teluk Bayur Iptu Kasiyono mengungkapkan kronologi kejadi nahas tersebut.
Baca juga: Imbas Polemik Kelangkaan Minyak Goreng: Ombudsman Bakal Panggil Kemendag hingga KPK Turun Tangan
Dirinya menjelaskan, kejadian terjadi sekira pukul 07.45 Wita. Saat itu, korban bersama warga lainnya sedang menunggu disalah satu ritel yang buka untuk membeli minyak goreng.
Sebelum berangkat, kata Kasiyono, dari penuturan suaminya yakni Budianto sebelum berangkat sempat mengeluh sakit di bagian dada.
“Dari keterangan suami, sebelumnya ada keluhan sakit di bagian dadanya,” jelasnya kepda Tribunkaltim.co, Sabtu (12/3/2022).
Sandra pun ternyata, dalam kondisi sedang sakit dan memiliki riwayat penyakit asma.
Baca juga: Imbas Polemik Kelangkaan Minyak Goreng: Ombudsman Bakal Panggil Kemendag hingga KPK Turun Tangan
Namun setelah itu, ia tetap menuju ke ritel dan ikut berkumpul dan tak berselang lama, korban jatuh pingsan.
"Dari penuturan saksi yang berada di lokasi kejadian, korban saat berada di depan ritel tersebut mengalami batuk dan tidak lama kemudian korban jatuh pingsan," jelasnya.
Melihat korban yang pingsan, keluarganya pun membawa kembali ke rumahnya.
Jarak antara ritel dan rumah korban tidak terlalu jauh, sekitar 85 meter.
“Terkait kondisi di lokasi, sekitar pukul 07.40 WITA, memang ritel tersebut belum buka. Meski begitu, kalau dengar info, sudah pada ngumpul duluan, tapi tidak dalam kondisi desak-desakan ya,” tambahnya.
Dengan menggunakan mobil ambulance Kecamatan Teluk Bayur, dikatakan Kasiyono, korban lalu dibawa suaminya menuju ke RSUD Abdul Rivai.
Belum sempat tiba di RSUD, korban sudah meninggal dunia.
Baca juga: Viral Lautan Manusia Antre Beli Minyak Goreng di Lubuklinggau, Ini Kata Kapolres dan Kadisperindag
“Baru sampai di Bujangga, korban sudah meninggal dunia, dan oleh suaminya di bawa pulang kembali ke rumah,” ungkapnya.
“Pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum terhadap jenazah korban. Kasus dalam proses lidik Polsek Teluk Bayur. Rencananya jenazah korban akan dimakamkan di pemakaman Muslimin Kelurahan Teluk Bayur, masih menunggu kedatangan anak korban dari Samarinda,” tutupnya.
Sementara itu, Camat Teluk Bayur, Endang Iriyani mengatakan turut prihatin atas kejadian yang sangat tidak disangka.
Ia memastikan antrian tidak begitu berdesakan, namun memang betul, antusian warganya dalam mencari minyak goreng memang tidak berbeda dari yang lainnya.
Ia mengakui juga kejadian ini akan langsung diteruskan kepada Pemkab Berau, terutama anak dari Sandra sendiri, masih ada 2 anak yang masih kecil.
“Kami turut prihatin, hingga terjadi kejadian seperti ini,” tutupnya.
Diskoperindag Berau Pastikan Tak Ada Penimbunan Minyak Goreng
Diskoperindag Berau memastikan stok minyak goreng yang masuk ke Kabupaten Berau, akan langsung tersalurkan.
Kepala Diskoperindag Berau, Salim menjelaskan hal tersebut menghindari kekosongan stok yang ada.
Hal itu juga menjadi instruksi kepada pihak distributor, agen maupun ritel.
Baca juga: Mendag: Stok Melimpah, Pemerintah Dorong Pemerataan Distrubusi Minyak Goreng di Seluruh Daerah
Kemarin, dia menjelaskan pada pasar murah sebanyak 4.000 liter habis terjual.
Kemudian, hari ini akan datang kembali minyak goreng milik distributor sebanyak 1.500 liter premium dan 18.000 liter lainnya.
Sedangkan untuk masyarakat di daerah kecamatan jauh, juga akan kembali mendapatkan minyak goreng dari pemerintah dalam bentuk pasar murah. Stok sebanyak 450 dus.
“Tidak ada penimbunan, ketika ada stok langsung pihak distributor bagikan ke agen. Untuk ritel modern mereka punya sistem sendiri ya,” bebernya kepada TribunKaltim.co, Jumat (11/3/2022).
Selain itu, Salim sudah berkoordinasi dengan pihak provinsi, bahwa Berau tidak mendapatkan stok dari Kaltim, melainkan langsung dari wilayah Kaltara.
“Saya sudah konfirmasi dengan pemprov ternyata Berau tidak dapat, kita masuknya ke wilayah utara untuk pembagian stok. Tapi belum pasti berapa banyak liter,” ungkapnya.
Ia menambahkan, instruksi Wakil Bupati Berau, Gamalis segera dibahas.
Wabup nantinya mengeluarkan imbauan kepada masyaarakat melalui surat edaran. Meskipun berupa edaran, ia berharap masyarakat bisa patuh.
“Nanti setelah disetujui oleh bupati akan segera disalurkan, edaran ini agar masyarakat tidak panik untuk memborong minyak gorengnya,” bebernya.
Salim juga akan mengatur skema bagaimana agar tidak terjadi pembelian secara dobel dan menghindari penimbunan.
Adapun opsi celup tinta seperti pemilu, masih digodok oleh pihak mereka sebelum diberlakukan oleh para ritel modern dan nasional. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Minyak Goreng Langka Telan Korban, Ibu di Berau Meninggal Usai Pingsan Saat Antre, Ini Kronologinya