TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO - Keluarga menerima dengan ikhlas terkait kematian Sunardi, tersangka terorisme di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Dokter Sunardi tewas ditembak anggota Densus 88.
Pernyataan keluarga tersebut disampaikan kepada ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Sukoharjo, Arif Budi Satria beberapa waktu lalu.
Arif menceritakan bahwa pihak keluarga menerima dengan ikhlas serta meyakini qodho dan qodar menimpa almarhum Sunardi adalah yang terbaik.
Baca juga: Jaksa Tuntut Munarman 8 Tahun Penjara atas Perkara Dugaan Tindak Pidana Terorisme
"Keluarga juga menyatakan tidak akan melakukan tuntutan hukum atas perkara tersebut dan menyatakan menerima dengan ikhlas," ujarnya , Senin (14/3/2022).
Menurutnya, satu diantar anak Sunardi, dua kali menyatakan bahwa keluarga menerima dengan ikhlas kematian almarhum dan tidak berniat memperkarakannya lewat jalur hukum.
"Pada pertemuan di rumah duka hari Jumat (11/3) putra dokter Sunardi menyatakan begitu, pada hari Sabtu (12/3) juga menegaskan hal yang sama. Saat kontak lewat telepon keluarga juga tetap pada statement bahwa keluarga menerima dengan ikhlas dan tidak berniat memperpanjang perkara ini," paparnya.
Menurutnya, IDI Sukoharjo mempunyai kewajiban moral mendampingi ketika ada anggotanya tertimpa musibah.
Baca juga: Terduga Teroris Ditembak, Aliansi Mahasiswa dan Aktivis Nasional Indonesia: Masyarakat Jangan Keliru
Pihaknya akan bantu keluarga Sunardi dengan trauma healing
"Kami bantu trauma healing pada keluarga. Makanya kami lakukan kunjungan pada keluarga almarhum. Kegiatan yang dilakukan IDI Sukoharjo murni bersifat kemanusiaan," jelasnya.
Menurutnya, Sunardi tercatat menjadi anggota aktif di IDI Kabupaten Sukoharjo dan rajin mengurus perpanjangan keanggotaan serta surat ijin prakteknya.
Sunardi membuka praktik di Sukoharjo di rumahnya di desa Gayam serta di salah satu pondok pesantren di Polokarto.
Saat dilakukan audiensi dengan Polres Sukoharjo, dia menerima keterangan kalau kasus Sunardi tidak terkait dengan profesi dokter.
"Sudah kami lakukan silaturahmi dan klarifikasi di Polres Sukoharjo. Saat itu juga ada Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho dan Kabidhumas Kombes Iqbal Alqudusy," terang dia.
Baca juga: Jaksa Bacakan Tuntutan Eks Sekretaris Umum FPI Munarman Perkara Dugaan Terorisme Besok
Arif menegaskan, IDI merupakan organisasi yang berfokus pada profesi dan kemanusiaan.
Salah satu isi sumpah dokter adalah tidak boleh membahayakan kehidupan orang lain.
"Sehingga kalau terorisme dengan dokter atau IDI ya kontradiktif. Secara dasar, IDI sendiri tidak akan mendukung aksi terorisme," tegasnya.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Ini Uneg-uneg Keluarga Dokter Sunardi yang Ditembak Mati Densus 88