Busrul menambahkan, kenaikan kinerja JConnect selama sejalan dengan pertumbuhan kinerja keuangan bankjatim di 2021 yang secara keseluruhan mencetak hasil positif.
Mengutip laporan kinerja keuangan tahun 2021 yang sudah diaudit, untuk pertama kalinya dalam sejarah, aset bankjatim mencapai Rp 100,72 triliun dan tumbuh 20,45% dari periode serupa tahun sebelumnya. Laba bersih juga bertumbuh 2,29% (YoY) menjadi Rp 1,52 triliun di periode serupa.
Pencapaian tersebut didukung oleh pertumbuhan beberapa variabel seperti Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh 21,52% (YoY) jadi Rp 83,20 triliun di 2021.
Busrul Iman menyatakan, ke depan pihaknya memancangkan 5 pilar strategi pertumbuhan bankjatim di 2022.
Pertama, penguatan ekosistem digital untuk meningkatkan kinerja bisnis. Kedua, pengembangan kompetensi sumber daya manusia. Ketiga peningkatan pencapaian key performance indicator (KPI).
Keempat, peningkatan struktur organisasi dalam bidang kualitas aset. Dan yang kelima adalah, peningkatan struktur organisasi terkait proses penghimpunan Dana Pihak Ketiga dan penyaluran Kredit.
Dengan kelima strategi ini diyakini di periode 2022 bankjatim akan bertumbuh positif dan lebih baik lagi terutama dari segi Pertumbuhan aset, Kualitas pelayanan dan Keamanan bertransaksi.