TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGSITOLI – Gempa berkekuatan M 5,3 kembali mengguncang Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Selasa (15/3/2022) malam pukul 19.12 WIB.
"Gempa tersebut cukup kuat dirasakan di alat (pendeteksi gempa) milik kita di BMKG," kata Buha M Simanjuntak, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Gunungsitoli, Selasa (15/3/2022).
Dijelaskan Buha, gempa tersebut mengguncang kawasan Pantai Selatan Pulau-Pulau Batu Barat, Nias Selatan, Sumatera Utara.
Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa ini memiliki parameter awal M 5,3 dan dimutakhirkan menjadi M 5,1.
Baca juga: UPDATE Gunung Api Level 3 Siaga: Gunung Merapi Alami 36 kali Gempa Guguran
Gempa Nias Selatan Berada di Zona Megathrust, Tidak Berpotensi Tsunami
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,55 derajat LS dan 98,47 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 16 km arah Selatan Pulau-Pulau Batu Barat, Nias Selatan, Sumatera Utara pada kedalaman 45 km.
Gempabumi ini merupakan rangkaian gempabumi susulan dari gempa utama dengan magnitudo 6,7 yang terjadi Senin (14/3/2022) malam.
"Gempa ini masih termasuk kategori gempa susulan dari gempa utama yang terjadi kemarin," ungkap Buha.
Baca juga: GEMPA 5,4 Magnitudo Guncang Nias Selatan Malam Ini, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Hingga Selasa (15/3.2022) malam pukul 19.37 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan ada 9 kali aktivitas gempa susulan dengan kekuatan terbesar M 6,0.
Penyebab gempa
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.
Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki ini mekanisme pergerakan naik, BMKG Stasiun Gunungsitoli mendeteksi bahwa di Nias Selatan dan Padang II MMI.
Baca juga: Gempa Nias Berada di Zona Megathrust, Puan: Mitigasi Harus Diperkuat
Buha mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Hindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," tutupnya.
Berita ini telah tayang di Kompas.com