Saat pergi ke warung biasanya malah dikasih oleh pemilik warung.
Sekarang, Wasmo mengaku sudah jarang turun ke sawah karena kondisi tubuhnya yang sudah lemah.
"Paling juga sesekali saja, nyari udang, ikan, atau mijat," katanya.
Menurutnya, ketika si kembar masih hidup, biasanya ada pesanan udang atau ikan dari guru mereka.
"Biasanya, yang bawa pesanan itu Hasan dan Husen. Nanti uangnya dititipkan kepada mereka," ujar Wasmo.
Baca juga: 7 FAKTA Bocah Kembar Tewas Tertabrak Moge, Pelaku Beri Santunan Rp 50 Juta, Kasus Tetap Berlanjut
Wasmo tidak akan melupakan tragedi memilukan tersebut dan masih ingat betul saat kejadian sekitar pukul 13.00 WIB.
"Saya posisi ada di rumah, lalu ada orang lari nyamperin, katanya Hasan dan Husen ketabrak," ucapnya.
Tentu, perasaannya langsung tidak karuan, pikiranya melayang-layang memikirkan kondisi anaknya.
"Saya saat itu ditahan-tahan untuk tidak melihat ke lokasi kejadian karena khawatir saya tidak akan kuat melihatnya," ucapnya.
Namun, semua itu sudah terjadi dan ia hanya meminta doa dari semua pihak untuk Hasan dan Husen.
"Mereka berdua itu belum ekah (aqiqah), itu yang saya sesalkan," kata Wasmo.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul CERITA Mengharukan Ayah Bocah Kembar yang Tertabrak Moge di Pangandaran, Mereka Ingin jadi Ajengan