Sementara agar rumah lebih sehat ditinggali, renovasi juga dilakukan terhadap sanitasi air kotor, pencahayaan serta memastikan udara tersirkulasi dengan baik.
"Lalu, kami juga mempekerjakan warga di sekitar lokasi penerima bantuan untuk berperan serta membangun rumah tetangganya tersebut. Selain untuk menguatkan rasa gotong royong, kami juga berharap ada dampak ekonomi yang mereka rasakan," jelas Budiharto.
"Dengan setiap rumah rata-rata dikerjakan oleh sekitar empat orang, pembangunan selesai kurang lebih satu bulan dan juga disupervisi oleh tim kami," imbuh Budiharto.
Selain bantuan bedah rumah, PT Djarum juga memberikan masing-masing satu unit compo dari Polytron kepada para penerima bantuan.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pemalang Hepi Priyanto menyambut positif langkah PT Djarum yang turut berpartisipasi dalam program Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem (PKE) dalam Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) di Kabupaten Pemalang.
Ia mengatakan, pemerintah memang sangat membutuhkan peran aktif dari kalangan pelaku usaha agar upaya penghapusan kemiskinan dapat lebih cepat terealisasi.
"Kami berterima kasih atas partisipasi PT Djarum yang berkenan terlibat dalam program Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem (PKE) khusunya melalui Rumah Sederhana Layak Huni ini," ungkap Hepi.
"Kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku usaha merupakan energi positif yang sangat dibutuhkan agar seluruh upaya pengentasan kemiskinan dapat terakselerasi dengan baik," tutur dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Rumah Warga Kurang Mampu Dibedah di Kabupaten Pemalang"