Laporan Wartawan Tribun Jateng Iwan Arifianto
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Polda Jawa Tengah akhirnya mengungkap misteri temuan mayat Sweetha Kusuma Gatra Subardiya bidan asal Sleman, Yogyakarta.
Korban ternyata jadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh kekasihnya sendiri.
Tak hanya Sweetha, anak korban MFA usia 5 tahun turut jadi korban namun keduanya dibuang di waktu yang berbeda.
Sweetha adalah bidan di Sleman yang menjalin asmara dengan Dony Christiawan Eko W (31), pekerja nakes di sebuah rumah sakit di Kota Semarang .
Dony Christiawan Eko terdata sebagai Warga Dusun Sumber Girang RT 1 RW 2,Sumber Girang, Lasem, Kabupaten Rembang.
Berikut deretan fakta-faktanya :
1. Berkenalan 6 Bulan Lalu
Terungkap Kerangka Wanita yang Ditemukan di Batam Ternyata Korban Pembunuhan, Pelaku Kekasih Sendiri
FAKTA BARU Pembunuhan di Makassar, Usai Bunuh Ibu Mantan Kekasih, Pelaku Sempat Setubuhi Anak Korban
Pelaku dan korban kenal sejak Oktober 2021 atau enam bulan lalu saat sama-sama menjadi petugas vaksinator.
Selanjutnya keduanya saling dekat.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Penghuni Kos di Muratara Dipicu Suara Keras Musik, Teman Korban Tak Berani Membantu
Berdasarkan keterangan dari Polda Jateng, pelaku sempat meminang korban untuk dijadikan istri.
Padahal pelaku Dony juga masih berstatus memiliki seorang istri dan satu anak.
2. Anak korban dibunuh lebih dahulu
Saat korban Sweetha yang menjalin asmara dengan pelaku, ia menitipkan anaknya kepada korban karena kedekatannya.
Namun saat dititipkan, anak korban sering nakal sehingga pelaku membunuh korban MFA di rumah pelaku di Kota Semarang.
"Habis itu dibuang di bawah tol dengan tubuh telanjang pada Minggu, 20 Februari 2022," kata Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandani Rahardjo Puro saat ungkap kasus, Jumat (18/3/2022).
3. Sweetha cari anaknya
Selang beberapa hari kemudian, Sweetha mendesak pelaku agar mempertemukan dengan anaknya.
Pelaku yang panik kemudian meminta korban untuk datang ke Kota Semarang dan mereka kemudian bertemu di exit tol Sukun, Banyumanik.
Dari Terminal Sukun, mereka berdua datang ke sebuah hotel di Jalan Dr Wahidin, Kota Semarang.
Ketika di hotel itu, kebetulan korban melambaikan tangan dengan seorang pria.
Pelaku sempat menanyakan kepada korban siapa pria itu.
Hal itulah menjadi alibi pelaku untuk menghabisi korban.
4. Dua Motif pembunuhan
Rahardjo menyebut, ada dua motif pelaku membunuh korban Sweetha.
Pertama karena sakit hati atau cemburu karena tersangka dibandingkan dengan teman laki-laki lain dari korban.
Tersangka juga ketakutan karena didesak korban ingin bertemu dengan anak korban yang telah dibunuh.
Di dalam hotel itu, korban mencekik leher korban hingga lemas dan tidak bergerak.
Kemudian dijerat menggunakan kerudung hingga meninggal dunia.
5. Dibungkus sarung, dimasukan mobil lalu dibuang
Pelaku kemudian membungkus korban dengan sarung dan dimasukan ke dalam mobil tersangka.
Ketika itu tersangka menggunakan mobil miliknya berupa sedan Mitsubishi Lancer warna hijau lemon pelat K1322BD.
Korban ditaruh di jok belakang kemudian dibuang di bawah jembatan jalan Tol Semarang-Ungaran, KM 425 pada Senin, 7 Maret 2022.
Proses pembuangan korban Sweetha persis sama dengan pembuangan korban MFA.
"Pelaku memilih membuang di tempat yang sama karena merasa aman. Tempat pembuangan korban MFA dan Sweetha atau ibu dan anak itu hanya berjarak 50 meter," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul 5 Fakta Pembunuhan Bidan Sweetha dan Anaknya, Kenal di Program Vaksinasi dan Sempat Dilamar Pelaku