TRIBUNNEWS.COM,KARO - Di Kabupaten Karo, banyak anak di bawah umur atau di bawah usia 19 tahun yang kebelet nikah.
Agar bisa menikah, anak di bawah umur ini sampai minta dispensasi ke Pengadilan Agama Kabanjahe.
Menurut Ketua Pengadilan Agama Kabanjahe, Sri Armaini, selama pandemi ini atau dua tahun terakhir, jumlah permohonan dispensasi untuk menikah bahkan meningkat lima kali lipat.
Jumlah ini berbeda dengan jumlah perkara yang hanya 10 perkara pertahunnya.
Baca juga: Ngaku Tak Menyesal Menikah dengan Steno Ricardo, Mawar AFI: Dia Berjodoh dengan Saya Kok
"Di masa pandemi ini, kami mencatat adanya peningkatan lima kali lipat permintaan dispensasi pernikahan. Kalau kami lihat, pandemi ini cukup berdampak pada melonjaknya permintaan dispensasi nikah," kata Sri, Selasa (22/3/2022).
Dia mengatakan, sesuai aturan, batas minimal usia pernikahan itu adalah 19 tahun.
Namun, mereka yang minta dispensasi ini banyak yang masih di bawah 19 tahun.
Mengingat kondisi yang ada, maka calon pengantin yang akan menikah di bawah usia yang ditetapkan bisa mengajukan permohonan nikah ke Pengadilan Agama.
Dengan persyaratan, calon yang mendaftar harus menyertakan surat penolakan dari Kantor Urusan Agama (KUA) yang sesuai dengan domisili tempat pendaftaran.
Baca juga: Polda Sumut Belum Tahan 8 Tersangka Kasus Penjara Bupati Langkat: 5 Oknum Polisi Masih Diperiksa
"Jadi harus ada penolakan dulu di KUA yang menyatakan jika yang bersangkutan belum memenuhi usia untuk menikah. Setelah itu, baru bisa mengajukan permohonan perkara dispensasi nikah ke Pengadilan Agama," Ucapnya.
Meskipun begitu, dirinya menjelaskan jika tidak semua perkara permohonan dispensasi nantinya disetujui.
Dijelaskan Sri, sebelum memutuskan tentang dispensasi nikah ini pihaknya tetap akan melakukan beberapa tahapan terlebih dahulu.
Adapun tahapan utamanya, meminta keterangan orangtua dari kedua belah pihak untuk memastikan jika pernikahan ini memang disetujui oleh keluarga.
Selain itu, pihaknya juga akan melihat seperti apa pertimbangan permohonan ini apakah bisa ditoleransi atau tidak.