Bahkan, keluarganya yakni orang tua dan adiknya ikut dilukai oleh pelaku.
Dia juga melukai warga yang hendak membantu orang tua Rianto yang berlumuran darah.
"Adiknya juga dibabat (dibacok)," kata Kepala Desa Pojok, Darwanto kepada Kompas.com, Senin.
Setelah melukai banyak korban, pelaku sempat kabur ke area persawahan dekat rumahnya.
Pihak Kepala Desa kemudian melapor ke polisi.
Tak lama kemudian, polisi datang dan mengamankan Rianto.
Rianto yang saat itu sudah tidak membawa parang sempat terlibat adu fisik dengan dua orang petugas polisi yang hendak menangkapnya.
Pelaku Dikenal Tertutup
Dikutip dari Tribun Jatim, Darwanto mengungkapkan, jika pelaku tidak pernah ada riwayat gangguan jiwa.
Rianto yang bekerja sebagai kuli bangunan itu selama ini dikenal sebagai pribadi tertutup dan cenderung jarang bergaul dengan warga.
Baca juga: Cerita Polisi saat Tangkap Pelaku Pembacokan 10 Orang di Kediri: Dia Duduk seperti Wiridan di Kamar
"Kalau riwayat ODGJ atau depresi itu tidak ada. Kami dari pemerintah desa dan warga juga terkejut."
"Kesehariannya pelaku ini tertutup, tetapi kalau soal keagamaan itu baik. Dia muadzin kok di masjid," ungkapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Rizkika Atmadha mengatakan, untuk memastikan keadaan psikis pelaku, pihaknya memeriksakan kejiwaan Rianto.
"Untuk mengecek ODGJ, hari ini Senin (7/3/2022) pelaku sudah kita baa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri," terangnya.