News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ramadan 2022

Mengenal Masjid Tertua di Tangerang: Masjid Jami Kalipasir, Berdiri Sejak 1576

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masjid Kali Pasir menjadi masjid tertua di Kota Tangerang berusia 446 Tahun. Masjid ini terletak di Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang dan berdiri di tengah permukiman warga

"Kemudian ada utusan para alim ulama dari Demak, Jawa Tengah, berkunjung ke Banten yang bertujuan menyiarkan agama Islam," kata dia.

"Dulu, Kali Cisadane ini namanya Kali Cipamungkas dan jadi jalur transportasi, dan setelah melihat ada bangunan Masjid Jami Kalipasir ini, mereka datang dan melihat perjalanan petilasan Ki Tanggar Jati," katanya.

Setelah diketahui keberadaanya, para ulama pun membangun, memperbesar dan memperluas Masjid Jami Kalipasir tersebut pada tahun 1576.

Dalam pembangunan Masjid Jami Kalipasir itu terdapat empat pilah kokoh yang masih dalam kondisi asli sejak dahulu kala.

Baca juga: Mahfud MD Sampaikan Soal Puasa dan Kesetaraan Saat Isi Ceramah Tarawih di Masjid Istiqlal

Salah satu pilar yang ada dalam masjid itu adalah pemberian dari seorang ulama Islam Wali Songo, Sunan Kalijaga.

Pilar tersebut yang menjadi saksi dari pembangunan Masjid Jami Kalipasir dan masih berdiri kokoh hingga saat ini.

"Dalam pembangunan perluasan masjid ini, ada empat pilar yang mana salah satu pilarnya itu pemberian dari Sunan Kalijaga, dan pilar itu masih ada sampai sekarang," ujarnya.

Selain empat pilar yang berdiri kokoh itu, terdapat dua pemberian pilar lainnya di Masjid Jami Kalipasir yaitu Baluarti dan Pasir Karba.

Baluarti merupakan pemberian dari ayah Pahlawan Nasional asal Banten, Sultan Ageng Tirtayasa, yaitu Sultan Abdul Ma’ali Ahmad dan Rau Martakusuma.

Sedangkan Pasir Karba dipasang oleh ulama yang berasal dari salah satu negara di Timur Tengah, saat pembangunan Masjid Jami Kalipasir dilakukan.

"Setelah Masjid Jami Kalipasir ini berdiri, ayah dari Sultan Ageng Tirtayasa itu memberikan hadiah yang tidak semua masjid punya yaitu sebuah kenang-kenangan bernama Baluarti, yang diberikan sekitar tahun 1680," kata Rudi.

"Sebelum tahun 1555, ada utusan ulama yang berasal dari Timur Tengah, bersama dengan Sunan Kalijaga, mereka menebarkan pasir karba sebentuk pasir atau tanah berwarna hitam dari Irak".

Baca juga: Sambil Tarawih, Kapolda Metro Tinjau Pelaksanaan Vaksinasi Saat Malam Hari di Masjid Istiqlal

"Tapi, kita enggak tahu itu pasir itu ditaburin di pondasi masjid dalam lapis keberapa," ucapnya.

"Pasir Karba itu tidak seperti tanah lain, jadi kalau kaki kita basah, kaki kita enggak akan kotor sama sekali," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini