TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Alfonsius Admon Aliando (39) warga Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi korban meninggal dunia kecelakaan lalu lintas di Papua barat, Rabu (13/4/2022).
Anastasia Afrida (45) kakak kandung korban, mengisahkan, korban merupakan tulang punggung keluarga.
Korban terpaksa merantau karena kondisi ekonomi.
Menurutnya, sejak korban merantau ke Papua Barat, keluarga hanya bisa berkomunikasi dengan korban setiap tiga bulan sekali ketika korban mau mengirimkan uang untuk keluarga.
Baca juga: Berikut Identitas 18 Jenazah Korban Truk Maut Papua Barat: Hari Ini Diterbangkan ke NTT
"Setiap tiga bulan kalau mau kirim uang baru dia telfon kami, karena di tempat kerjanya tidak ada sinyal,"ungkap dia.
Menurutnya, awal mendengar kabar duka tersebut dari salah seorang temannya, ia pun lemas dan tidak bisa terima dengan kejadian yang menimpa Kakak kandungya.
Hingga saat ini,keluarga masih menunggu kedatangan jenazah di rumah duka, sementara keluarga yang lain menuju ke bandara Frans seda maumere Untuk menjemput Almahrum.
Sementara Wihelmus Nobertus Nong Ucok (24) keponakan korban mengatakan sempat berkomunikasi dengan korban tiga bulan yang lalu.
Baca juga: Turun ke Jalan, Masyarakat Adat di Mimika Dukung Pemekaran Papua Tengah
Menurutnya, almarhrum bekerja di Papua Barat sebagai Penambang Emas.
"Komunikasi dengan saya sekitar tiga bulan lalu, karena ditempat kerjanya tidak sinyal,kami juga kesulitan untuk berkomunikasi dengan Almahrum," ungkapnya.
Menurutnya,biaya Akomodasi pengiriman jenasah ditanggung oleh pihak perusahaan.
Tiba di Kupang
Sebelumnya, sebanyak 18 jenazah korban kecelakaan truk di Pegunungan Arfak, Papua Barat tiba di Kupang, sekitar pukul 12.00 Wita.
18 jenazah itu diterbangkan langsung dari Bandara Manokwari menuju Kupang, NTT.