TRIBUNNEWS.COM - BPL (26), mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) ditemukan tewas di sebuah pekarangan di Desa/Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada Selasa (12/4/2022) pagi.
Jasad BPL pertama kali ditemukan oleh penjual kopi di sekitar lokasi, Narti (40).
Berdasarkan hasil autopsi, BPL tewas karena pukulan benda tumpul di bagian dada.
Kasatreskrim Polres Pasuruan, AKP Adhi Putranto Utomo, mengatakan dugaan awal menunjukkan BPL kesulitan bernapas karena paru-parunya menyempit, hingga membuat korban meninggal dunia.
"Jadi ada indikasi kuat, korban adalah korban pembunuhan," kata Adhi, Rabu (13/4/2022), dikutip dari Surya.co.id.
Baca juga: Tangki BBM Modifikasi Meledak, Korban Tewas Bertambah Jadi 2 Orang
Baca juga: Dugaan Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran, Polisi Periksa Kekasih Korban
Lantas, siapakah sosok BPL sebenarnya?
Dilansir Kompas.com, BPL adalah warga Kelurahan Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung.
Ia saat ini berstatus sebagai mahasiswa aktif dari profesi dokter angkatan 2019.
Sebelumnya, BPL juga menempuh Sarjana Kedokteran di UB.
Ia masuk sebagai mahasiswa baru kampus tersebut pada 2014.
"Yang bersangkutan masih berstatus mahasiswa aktif UB jenjang profesi yang masuk pada tahun 2019."'
"Sebelumnya pernah menempuh Sarjana Kedokteran yang masuk tahun 2014 dan telah lulus," terang Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan, Eriko Prawestiningtyas, Rabu.
Lebih lanjut, ia mengatakan saat ini BPL sudah hampir lulus.
BPL hanya tinggal menyelesaikan satu tahap untuk melakukan uji kompetensi.
Sebelum meninggal dunia, korban diketahui tengah menjalani praktik sebagai dokter koas di RS Saiful Anwar Malang.
Baca juga: Penyebab Kematian Mahasiswa Kedokteran yang Ditemukan Tewas di Semak-semak, Ada Luka Benda Tumpul
Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Mahasiswa Kedokteran di Semak-semak, Diduga Korban Pembunuhan
Selain menjadi mahasiswa, BPL juga mempunyai usaha ternak ikan koi di lahan milik orang tuanya di Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.
Mengutip Surya.co.id, BPL memiliki seorang ayah yang juga berprofesi sebagai seorang dokter.
Sang ayah, Tutit Lazuardi, adalah seorang dokter kandungan yang terkenal di Tulungagung.
Tak Ada Kabar sejak Pergi dengan Pacar
Sebelum meninggal dunia, BPL diketahui pergi bersama kekasihnya, TS, membawa mobil keluarga pada Kamis (7/4/2022).
Namun, sejak saat itu BPL tak bisa dihububungi.
Tak hanya itu, mobil Kijang Innova yang dikendarainya juga raib.
"Tahunya hari Jumat besoknya kan harus jemput ibunya, tapi kok tidak datang."
"Dihubungi tidak bisa," terang Tutit, ayah korban, Rabu (13/4/2022), masih dari Surya.co.id.
Tutit sendiri terakhir kali bertemu BPL pada Minggu (3/4/2022).
Saat itu, ia mengantar BPL, yang akan kembali ke Malang, hanya sampai di Blitar.
Baca juga: Polisi Kawal Proses Pemakaman Mahasiswa Kedokteran Korban Pembunuhan di Malang
Baca juga: Misteri Kematian Mahasiswa Kedokteran di Jatim, Keluarga Sebut Terakhir Pamit Pergi Bareng Pacar
Dikutip dari Kompas.com, Polres Pasuruan telah memeriksa dua saksi, yaitu pacar BPL dan saksi di tempat kejadian perkara (TKP).
Hingga saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan.
"Masih proses penyelidikan, meliputi pemeriksaan saksi-saksi dan mencari petunjuk," terang AKP Adhi Putranto Utomo.
Dimakamkan di Blitar
Sejumlah teman dan keluarga ikut mengantarkan pemakaman jenazah BPL di TPU Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Rabu (13/4/2022) dini hari.
"Jenazah selesai dimakamkan sekitar pukul 02.00 WIB. Yang memakamkan rukun kematian Desa Bendosari."
"Dari keluarga dan teman korban banyak yang ikut mengantarkan proses pemakaman," kata juru kunci TPU Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Purnomo.
Purnomo mengatakan mendapat informasi pemakaman korban dari rukun kematian Desa Bendosari sekitar pukul 21.30 WIB.
Jenazah korban baru tiba di Desa Bendosari sekitar pukul 01.00 WIB.
Baca juga: Siswi SMP Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkannya setelah Gagal Aborsi, Pacar akan Nikahi Wanita Lain
Baca juga: Aksi Sadis Komplotan Pencuri Berusia Remaja Bunuh dan Buang Jasad Mamah Muda di Septic Tank
"Keluarga minta izin ke rukun kematian untuk memakamkan jenazah korban di Desa Bendosari," ujarnya.
Dikatakannya, korban bukan warga Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.
Tetapi, orang tua korban memiliki tanah dan rumah yang digunakan untuk usaha di Desa Bendosari.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Surya.co.id/Galih Lintartika/David Yohanes, Kompas.com/Nugraha Perdana/Imron Hakiki)