Hal itu ditandai dengan tidak adanya organ tubuh yang hilang dari korban.
Ketika ditemukan pada tubuh korban hanya berupa bekas gigitan di bagian leher dan bekas cakaran punggung.
"Hanya diserang dan ditarik keluar ke kandang display.
Karena tidak ada anggota badan pun yang hilang, semua masih lengkap, kemungkinan kehabisan darah," jelasnya.
Pengelola juga menegaskan kejadian penyerangan harimau terhadap karyawan tidak disebabkan oleh kurangnya pakan satwa.
"Kalau ada info kurang pakan itu tidak benar, ada nutrisionistnya yang memberikan makan dengan jumlah tertentu," katanya.
Baca juga: Viral Harimau Kelilingi Rumah Penduduk di Bengkalis Riau, Sebelumnya Sudah Ada Warga yang Dimangsa
Kejadian satwa yang diberikan kepada koleksi satwa di Serulingmas sudah diatur oleh nutrisionist dan diawasi oleh BKSDA Jawa Tengah.
Diketahui status korban adalah hanya pemberi makan atau keeper bukan pawang yang selalu bersentuhan dengan satwa.
"Kami menghimbau kepada masyarakat tidak menyebarluaskan foto atau video korban demi menjaga perasaan keluarga dan menyebarkan berita yang dapat menyebabkan simpang siuran informasi," jelasnya.
Selama masa penyidikan, obyek wisata Serulinginas Zoo menutup sementara kunjungan.
Kasatreskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio mengatakan atas insiden tersebut ada dua orang yang diperiksa sementara sebagai saksi.
"Ada dua orang diperiksa dari Serulingmas.
Kalau dari Serulingmas mengatakan sesuai SOP tapi masih kita selidiki juga.
Karena dari pihak Serulingmas belum memberikan SOP nya itu seperti apa.
BKSDA nanti akan dihubungi dan kita akan bersurat," imbuhnya. (Tribunbanyumas/jti)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kronologi Karyawan Kebun Binatang Serulingmas Banjarnegara yang Tewas Diterkam Harimau Benggala