Di tanggal yang sama, erupsi kembali terjadi dengan ketinggian 700 meter dari atas puncak.
Kolom abu berwarna putih hingga kelabu mengarah ke barat daya, dengan amplitudo maksimum 400 mm dan berdurasi 2 menit 33 detik.
Letusan ketiga pada tanggal yang sama terjadi pukul 18.37 WIB dengan ketinggian abu 800 meter dari puncak.
Kolom abu berwarna putih hingga kelabu ke arah barat daya dengan amplitudo maksimum 55 mm dan berdurasi 1 menit 10 detik.
Letusan keempat terjadi pada 17 April 2022, pukul 21.15 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai 800 meter dari atas puncak kawah.
Laporan yang disusun petugas Fahrul Roji menyebut abu letusan berwarna kelabu hingga hitam mengarah ke barat daya.
Pada 18 April 2022, pukul 07.14 WIB, Gunung Anak Krakatau kembali meletus dengan ketinggian abu mencapai 700 meter dari atas puncak, dengan abu berwarna hitam.
Amplitudo maksimum yaitu 60 mm dengan durasi 1 menit 37 detik.
Erupsi selanjutnya, masih pada tanggal yang sama, terjadi pukul 11.04 WIB dengan ketinggian abu mencapai 700 meter dari puncak.
Abu berwarna kelabu itu mengarah ke barat daya dengan amplitudo maksimum 45 mm dan berdurasi 1 menit 45 detik.
Hingga kini, Gunung Anak Krakatau masih berstatus level II atas waspada.
Erupsi Besar di 2018
Diketahui, Gunung Anak Krakatau sempat mengalami erupsi besar di bulan Desember 2018 silam.
Akibat eruspi tersebut, sebagian badan GAK longsor ke laut.