Saat itu, dampak dari erupsi GAK mengakibatkan terjadinya tsunami di Selat Sunda yang menghantam pesisir Lampung dan Banten.
Tercatat sekira 437 orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Dampak terparah dalam kejadian tsunami Selat Sunda tersebut terjadi di Kabupaten Pandeglang, Banten dan Lampung Selatan, Lampung.
Antisipasi Risiko Terburuk
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah menyiapkan rencana maupun mitigasi risiko menghadapi dampak buruk dari erupsi Gunung Anak Krakatau.
Namun, erupsi yang terjadi pada Minggu (17/4/2022) tidak berdampak pada aktivitas layanan penyeberangan di Selat Sunda, khususnya di lintas Merak-Bakauheni.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan, hingga Senin siang ini, layanan penyeberangan di Merak-Bakauheni yang dikelola ASDP terpantau normal.
"Tapi dipastikan ASDP telah menyiapkan contingency plan dan mitigasi risiko terkait potensi gempa bumi maupun tsunami yang berdampak pada pelayanan," kata Shelvy, Senin (18/4/2022).
Selain itu, kata Shelvy, ASDP juga terus melakukan koordinasi aktif dengan BMKG terkait update kondisi cuaca.
"Dalam menghadirkan pelayanan prima, ASDP terus meningkatkan kualitas layanan dan tetap memprioritaskan keselamatan dan keamanan pelayaran di seluruh wilayah Indonesia," paparnya.
Di sisi lain, manajemen ASDP mengimbau kepada seluruh pengguna jasa agar mempersiapkan perjalanan dengan kapal ferry sebaik-baiknya.
Untuk di empat pelabuhan utama, wajib membeli tiket secara mandiri via Ferizy dan memastikan kondisi prima baik kesehatan dan juga kendaraan yang digunakan sehingga perjalanan berjalan lancar, aman, nyaman dan selamat. (Tribun Network/Reynas Abdila)
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul GAK 7 Kali Erupsi di Bulan April Dampak Aktivitas Vulkanik yang Fluktuatif