TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU - Setinggi-tingginya posisi seorang ASN, yang bersangkutan tetap terikat aturan birokrasi, tapi sekecil-kecilnya skala usaha, seorang wirausaha bebas mengatur jadwal kehidupan sehari-hari, itulah hakikat kemandirian.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Asrorun Niam Sholeh dalam Kegiatan Penumbuhan Minat Kewirausahaan Pemuda di Mamuju Sulawesi Barat, Sabtu (23/4/2022).
Lebih lanjut Asrorun Niam Sholeh menyampaikan bahwa Pandemi Covid-19 telah menerpa Indonesia sejak Desember 2019-2021 namun hingga kini dampaknya belum berakhir meskipun telah memasuki masa recovery sebab banyak perusahaan yang gulung tikar dan menambah angka pengangguran. Khususnya pengangguran terbuka yang juga diisi oleh para lulusan perguruan tinggi.
“Sementara di Negara-negara maju mampu recovery cepat dan sejahtera karena memiliki jumlah penduduknya berwirausaha yang tinggi dan diantaranya berkerah putih. Jika jumlah populasi penduduk Indonesia berwirusaha semakin meningkat maka banyak pengusaha merekrut karyawan sehingga akan tercipta lapangan kerja baru,” ujar Asrorun Niam Sholeh.
“Jika hal ini tercapai tentulah pemulihan perekonomian menjadi lebih cepat dan kesejahteraan juga tercapai,” ujar akademis UIN Syarif Hidayatullah ini.
Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Eny Angtaeni Anwar mengapresiasi langkah Kemnpora atas atensi serius pada generasi muda khususnya kepada para pengusaha muda.
“Pemuda adalah salah satu modal utama kemajuan bangsa pada masa yang akan dating, dan mendidik pemuda saat ini, sama dengan mempersipkan sebarisan besar pasukan perang, yang akan membentengi bangsa ini pada masa yang akan datang,” papar Eny Angtaeni Anwar.
Lebih lanjut Eny Angtaeni Anwar menutup sambutannya dengan menyampaikan bahwa presentasi pemuda yang bergerak di bidang wirausaha masih sangat minim.
“Walaupun jumlahnya terus berkembang, kita jauh tertinggal dari bangsa lain, yang generasi mudanya cenderung menjadi motor kemajuan ekonomi,” tutur Wagub Sulawesi Barat.