Kapolres mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh forum komunikasi pimpinan daerah yang ada untuk mengambil langkah dan penanganan.
"Yang utama mengevakuasi warga di Desa Sibanggor Julu dan mendirikan posko. Kemudian menurunkan personel untuk membantu warga yang terdampak dan akan menurunkan tim labfor guna mengidentifikasi penyebab terjadinya semburan lumpur dan gas," ungkap Kapolres.
Kapolres menjelaskan, hingga sore ini, semburan lumpur masih terus terjadi.
Pihaknya bersama personel Brimobda Sumut, terus melakukan mitigasi dan evakuasi dampak semburan.
"Dan saya mengimbau kepada masyarakat, untuk tidak berbuat hal yang melanggar hukum. Jangan sampai ada yang melakukan aksi penjarahan, kerusuhan, dan aksi unjuk rasa," kata Kapolres.
Baca juga: Semburan Asap Bau Belerang Muncul di Kawasan Danau Maninjau, Ini Kekhawatiran Ahli Geologi
Penjelasan Keluarga Korban
Anni Tanjung, satu dari sekian banyak korban keracunan gas PT Sorik Marapi Gheotermal Power (SMGP) kini menjalani perawatan di RSUD Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Ia terbujur di atas kasur dengan kondisi selang oksigen menempel di hidung dan infus di tangan.
"Saat itu istri saya sedang di sawah untuk menjalani aktivitas seperti biasa. Tiba-tiba sekira pukul 09.30 WIB, terdengar ledakan dari arah Well Pad Tanggo," kata Muklis atau akrab disapa Raja Sibanggor, suami Anni Tanjung, Minggu (24/4/2022).
Dia mengatakan, jarak ledakan dengan permukiman warga berkisar 300 meter.
"Rupanya ada semburan seperti lumpur. Lalu, ada bau telur busuk. Tak lama orang berhamburan dari sawah," tambahnya.
Saat kejadian, Anni langsung lari mengarah ke rumahnya.
Sampai di rumah, Muklis melihat istinya mengalami muntah-muntah dan hampir pingsan.
Merasa khawatir, Anni langsung dilarikan ke RSUD Panyabungan yang berjarak sekitar 20 Km.