News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Keracunan Massal Pucangsawit Merembet ke Karanganyar, 17 Warga Jadi Korban, Tukimin Diare 10 Kali

Penulis: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasus keracunan nasi boks di Solo

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Kasus keracunan massal di Pucangsawit, Solo, Jawa Tengah kian meluas.

Kini belasan warga di Gondangrejo, Karangayar juga jadi korban keracunan.

Sumbernya nasi boks yang sama yang berasal dari Pucangsawit.

Berikut rentetan kasus keracunan massal dari Pucangsawit hingga Karanganyar, korbannya capai ratusan orang.

Kasus Keracunan Massal di Pucangsawit Solo Diduga Merembet ke Karanganyar, 17 Orang Jadi Korban

Kasus keracunan massal di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo diduga merembet ke kawasan lain.

Tepatnya di RT 02/RW05, dan RT 03/RW06, Dusun Kricikan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

Kapolsek Gondangrejo, Iptu S Widiatmoko, menerangkan ada 17 warga yang mengalami keracunan massal di kawasan tersebut.

"Kami sampaikan bahwasanya di Dusun Kricikan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, betul disampaikan bahwa ada yang mengalami keracunan sebanyak 17 orang," terang Moko, Senin (2/5/2022).

Baca juga: Kecelakaan saat Patau Hilal, Kakanwil Kemenag Sultra Masih Jadi Khatib Salat Id, Tangannya Diperban

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Mobil Kanwil Kemenag Sultra saat ke Lokasi Pantauan Hilal serta Kondisi Korban

Moko menjelaskan keracunan di Gondangrejo diduga merupakan rentetan kasus keracunan di Pucangsawit.

"Ini diduga satu rangkaian kejadian dengan yang ada di Pucangsawit Solo," ujar dia.

Dari pantuan TribunSolo.com, sejumlah personel PMI telah diterjunkan ke lokasi untuk mengecek kondisi warga yang mengalami gejala keracunan.

"Penangananya, kami koordinasi dengan puskesmas setempat dan rekan PMI Solo dan Karanganyar, mereka sudah datang ke lokasi," terang Moko.

"Lalu, melaksanakan pemeriksaan awal ke 16 orang, dinyatakan masih bisa dirawat jalan," tambahnya.

Awal Mula Nasi Boks Sumber Keracunan Massal di Pucangsawit bisa Sampai Gondangrejo Karanganyar

Sebanyak 17 warga Dusun Kricikan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar tidak bisa merayakan hari raya Lebaran dengan penuh suka cita.

Mereka mengalami gejala keracunan setelah menyantap nasi boks yang dibawa seorang warga berinisial Y.

Warga tersebut sebelumnya sempat mengikuti acara buka bersama di Masjid At-Tiin, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Sabtu (30/4/2022).

Dia membawa 15 nasi boks yang didapat dari acara buka bersama tersebut.

Baca juga: 45 Warga Pucangsawit Solo Keracunan Makanan, Salat Id di Masjid At-Tiin Dibatalkan 

Baca juga: Kronologi 45 Warga Pucangsawit Solo Keracunan Massal, 2 Meninggal Dunia 

Nasi tersebut kemudian dibagikannya ke jemaah Masjid Al-Amin, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar setelah menunaikan tadarus.

Nasi boks berisi nasi putih dengan lauk, sambal, kerupuk, dan ayam bakar tersebut dimakan 8 anak-anak dan 7 orang dewasa yang ikut dalam tarawih.

Tanpa tekecuali, Tukimin.

"Kemarin dikasih 15 kotak, satu boks ada yang dimakan satu orang ada juga yang buat berdua, ada juga yang dibawa pulang buat sahur," terang dia.

Tukimin menjadi seorang yang membawa pulang nasi boks tersebut untuk sahur.

"Saya kemarin itu sahur, makan pagi terus siang mengalami diare," tutur dia.

"Kemudian saya minun obat dan cek ke bidan," tambahnya.

Baca juga: Korban Keracunan di Pucangsawit Solo Jadi 90 Orang, Dinkes dan Polisi Ambil Sampel Ayam Diduga Basi 

Gejala keracunan rupanya tidak hanya dirasakan Tukimin, beberapa warga juga mengalami hal serupa.

Itu sudah dilaporkan ke pihak pemerintah desa dan Polsek Gondangrejo.

Personel Polsek Gondangrejo bersama tenaga kesehatan dari PMI Solo dan Karanganyar terjun ke lokasi untuk mengecek kondisi warga.

"Penangannya, kami koordinasi dengan puskesmas setempat, PMI Solo dan Karanganyar sudah datang ke lokasi melaksanakn pemeriksan awal," ujar Kapolsek Gondangrejo, Iptu S Widiatmoko.

"16 orang dinyatakan masih bisa dirawat jalan," tambahnya.

Cerita Tukimin Warga Gondangrejo Alami Muntah & Diare, Ternyata Pemicunya Nasi Boks dari Pucangsawit

Tukimin, warga Dusun Kricikan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar mengalami gejala keracunan.

Gejala dirasakan Tukimin setelah menyantap nasi boks yang didapatkan setelah mengikuti acara tadarus di Masjid Al-Amin.

Boks berisi nasi putih dengan lauk sambal, ayam bakar, dan lalapan tersebut disantapnya sebagai menu sahur, Minggu (1/5/2022).

Itu disantap Tukimin bersama dua anaknya.

Tukimin kemudian merasakan gejala keracunan di antaranya menggigil, mual, muntah, pusing, hingga diare.

"Kemarin sore, saya diare sampai 10 kali, kemudian dingin, mual, muntah sampai sekarang juga masih pusing," ujar dia, Senin (2/5/2022).

"Bolak-bali ke kamar mandi sampai badan lemas. Tapi, (kondisi kesehatan) dua anak saya saat ini sehat," tambahnya.

Warga diperiksa kesehatannya oleh tim PMI setelah mengeluh gejala keracunan di salah satu rumah warga Dusun Kricikan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

Ditambahkan Tukimin, sebanyak 16 warga lain juga merasakan gejala keracunan yang mirip dengannya.

Bahkan, seorang anak sampai harus dibawa ke salah satu rumah sakit di daerah Sukoharjo.

"Satu anak dibawa ke Sukoharjo, keluarganya khawatir karena masih mengalami gejala diare dan muntah-muntah," ucap dia.

Korban Sempat Curiga : Ayamnya Lembek

Dinas Kesehatan Kota Solo dan Polresta Solo sudah turun tangan dalam penanganan kasus keracunan massal yang terjadi di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Mereka telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal tersebut, Minggu (1/5/2022).

Itu disampaikan Sekretaris RT 01, Sumarno.

"Sampel setahu saya yang dibawa hanya ayamnya," ucapnya kepada TribunSolo.com.

Terlebih, Sumarno menerangkan beberapa warga mendapati ayam bakar yang disajikan diduga sudah basi.

"Kemarin ada beberapa cuitan warga mengatakan saat mau makan, (lihat) ayamnya sudah tidak layak dimakan," terang Sumarno.

"Katanya sudah tidak segar, lembek, berkeringat, sudah basi. Tapi, sama warga nekat akhirnya terkapar sakit," tambahnya.

Baca juga: Bripda Jonathan Wengge Panjat Tiang 10 Meter Turunkan Bendera OPM di Jayapura 

Ayam bakar yang disajikan dalam nasi box tersebut pun dilengkapi sejumlah lauk dan buah, di antaranya semangka.

"Waktu buka bersama kemarin itu menyajikan teh hangat sama nasi box yang berisi nasi putih, ayam bakar, sama buah semangka," jelas Sumarno.

Nasi boks itu dibagikan ke hampir 100 warga yang hadir dalam acara buka bersama tersebut.

Meski demikian, masih ada beberapa boks yang tersisa dan kemudian dibagikan ke warga.

Warga kemudian menyantap makanan tersebut.

Beberapa di antara mereka kemudian mengalami gejala keracunan mulai Minggu (1/5/2022) dini hari.

Para pengurus RT dan RW kemudian berkoordinasi di grup WhatsApp dan ditemukan ada banyak warga yang mengalami gejala keracunan. Kurang lebih ada 90 warga.

"Pengurus RT dan RW kemudian mendatangi Solo Peduli untuk memint bantuan dan stand by," ujar Sumarno.

"Kami kemudian meminta warga yang mengalami sakit datang ke Solo Peduli untuk diperiksa. Warga datang berbondong-bondong untuk diperiksa,".

"Ada yang membaik, ada yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan dan harus dirujuk untuk menjalani opname," tambahnya.

Warga berjalan di depan Masjid At-Tiin Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Senin (2/5/2022). (TribunSolo.com/Adi Surya)

Korban Keracunan di Pucangsawit Solo Bertambah Jadi 90 Warga

Jumlah korban keracunan di lingkungan RW 01, Kelurahan Pucangsawit bertambah dari 45 warga menjadi 90 warga.

Beberapa diantara mereka sempat menjalani pemeriksaan kesehatan di sejumlah fasilitas kesehatan.

Di antaranya, RSUD dr Moewardi, RS Dr Oen Kandang Sapi, RS Hermina, dan RS Kustati.

"Warga yang dibawa ke rumah sakit banyak kurang lebih ada 90-an," kata Sekretaris RT 01, Sumarno kepada TribunSolo.com.

"Dari 90-an itu, yang menjalani rawat jalan ada 60-an. Itu total dari satu RW yang terdiri dari 5 RT," tambahnya.

Baca juga: Teror Bom Bondet Jelang Lebaran di Lumajang Buat Warga Gempar hingga Keluar Rumah 

Mereka yang dirawat di fasilitas kesehatan sempat mengalami sejumlah gejala.

Di antarnya, pusing, mual, muntah, dan diare. Itu dirasakan mulai Minggu (1/5/2022) dini hari.

Sumarno menyebut warga yang mengalami gejala keracunan didominasi warga RT 01.

"Warga yang mengalami gejala didominasi RT 01," ucap dia.

"Itu karena mereka yang banyak menghadiri acara dan lokasi acara ada di RT 01," tambahnya.

Sumarno menambahkan ada satu warga yang meninggal dunia akibat gejala keracunan setelah menyantap makanan buka bersama.

"Meninggal ada satu warga atas nama pak Jumadi," ujarnya. (tribun network/thf/TribunSolo.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini