TRIBUNNEWS.COM - Total sebanyak 27 orang sudah diperiksa Polresta Solo terkait kasus keracunan massal yang terjadi di Keluruhan Pucang Sawit, Jebres, Solo, Sabtu (30/4/2022) lalu.
Sekira 90 warga diduga mengalami keracunan makanan nasi kotak dalam acara buka bersama di masjid At Tiin setempat.
Dilansir TribunSolo.com, Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengungkapkan 27 orang yang diperiksa di antaranya merupakan takmir masjid, panitia, dan korban.
Sementara proses penyelidikan disebut masih menunggu hasil laboratorium sampel makanan yang tengah dikerjakan Tim Puslabfor Polda Jawa Tengah.
"Hasilnya belum keluar," ujar Ade Safri seperti dilansir TribunSolo.com, Jumat (6/5/2022).
Baca juga: Polisi Tangani Kasus Keracunan Massal di Solo dan Karanganyar, Begini Nasib Si Pembuat Nasi Boks
Dia menjelaskan, akibat makanan nasi box yang dikonsumsi, puluhan warga mengalami mual, pusing, dan diare hinhgga puluhan orang dilarikan ke rumah sakit.
"Kita tunggu hasil kandungan makanan yang kita ajukan. Untuk mengetahui keidentikan bahan makanan yang dikonsumsi, apakah ada unsur yang beracun, yang mengakibatkan beberapa warga mengalami diare dan lemas," ucapnya.
Sementara itu akibat keracunan massal itu, seorang warga dilaporkan meninggal dunia.
Kendati demikian, kepolisian belum bisa menyimpulkan penyebab kematian tersebut.
"Kita tunggu hasil dari lab yang kita ajukan. Nanti baru kita simpulkan, apakah kandungannya ada unsur racun, dan apakah ditemukan juga pada tubuh korban," kata dia.
Kapolres menjelaskan, warga yang sempat opname kondisinya sudah membaik, dan sudah diizinkan pulang.
Baca juga: FAKTA Keracunan Massal di Pucangsawit Solo: Pembuat Nasi Box Diperiksa Polisi, Total Korban 90 Orang
10 Orang Boleh Pulang ke Rumah
Sejumlah warga di RW 1 Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo yang keracunan sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
Sekertaris RT 1 RW 1 Pucangsawit, Sumarno mengatakan, terakhir sekira 10 orang sudah diizinkan pulang dari rumah sakit.
"Yang dirawat tinggal 1 orang saja, anak-anak usia 11 tahun," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (6/5/2022).
Pasien berinisial Ay itu kondisinya sudah semakin membaik.
Baca juga: Cara Mencegah Anak Terpapar Hepatitis, Masak Makanan yang Bersih dan Matang Penuh
Diperkirakan, hari ini dia diperbolehkan pulang dari rumah sakit dr. Moewardi Solo.
"Dia memiliki riwayat penyakit asma, dan anaknya aktif, jadi kalau dipasang infus lepas terus," ucapnya.
Dia menjelaskan, mereka yang mengalami keracunan tersebut sempat diopname di rumah sakit dr. Moewardi Solo, dr. Oen Kandang Sapi, dan PKU Solo.
Tetapi sudah diizinkan pulang dan melakukan aktivitas seperti biasa.
"Aktivitas masyarakat sudah kembali normal. Anak-anak yang jadi korban, juga sudah aktif lagi ke masjid," jelas dia.
Ada Puluhan Warga Keracunan
Acara buka bersama di Masjid At-Tiin, RT 01/RW 01, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Koto Solo menjadi petaka.
Sebanyak 90 orang warga RW 01 yang hadir dalam acara tersebut mengalami gejala keracunan setelah menyantap nasi kotak atau nasi box yang disuguhkan.
Bahkan, satu orang sampai meninggal dunia akibat gejala keracunan tersebut.
Usut punya usut, adalah nasi box yang dimakan warga yang jadi penyebab.
Terungkap, nasi box yang disuguhkan dalam acara buka bersama tersebut bukan berasal dari katering.
Nasi box berisi ayam bakar, lalapan, buah semangka, dan teh hangat tersebut rupanya dibuat salah seorang warga setempat.
Hal itu disampaikan Sekretaris RT 01, Sumarno.
"Makanan itu yg membuat salah satu jemaah masjid At-Tiin," terang dia kepada TribunSolo.com.
"Dia masih warga satu RT sini (RT 01)," tambahnya.
Pembuat nasi box tersebut kini sudah dibawa ke Polsek Jebres untuk dimintai keterangan.
"Yang membuat makan sudah dimintai keterangan di Polsek Jebres," ujarnya.
Sumarno mengatakan, ayam bakar yang disajikan diduga sudah basi.
Dinas Kesehatan Kota Solo dan Polresta Solo sudah turun tangan dalam penanganan kasus keracunan massal yang terjadi di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.
Mereka telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal tersebut, Minggu (1/5/2022).
Itu disampaikan Sekretaris RT 01, Sumarno.
"Sampel setahu saya yang dibawa hanya ayamnya," ucapnya kepada TribunSolo.com.
Jumadi Meninggal
Jumlah korban keracunan di lingkungan RW 01, Kelurahan Pucangsawit bertambah dari 45 warga menjadi 90 warga.
Beberapa diantara mereka sempat menjalani pemeriksaan kesehatan di sejumlah fasilitas kesehatan.
Diantaranya, RSUD dr Moewardi, RS Dr Oen Kandang Sapi, RS Hermina, dan RS Kustati.
"Warga yang dibawa ke rumah sakit banyak kurang lebih ada 90-an," kata Sekretaris RT 01, Sumarno kepada TribunSolo.com.
"Dari 90-an itu, yang menjalani rawat jalan ada 60-an. Itu total dari satu RW yang terdiri dari 5 RT," tambahnya.
Mereka yang dirawat di fasilitas kesehatan sempat mengalami sejumlah gejala.
Di antarnya, pusing, mual, muntah, dan diare. Itu dirasakan mulai Minggu (1/5/2022) dini hari.
Sumarno menyebut warga yang mengalami gejala keracunan didominasi warga RT 01.
"Warga yang mengalami gejala didominasi RT 01," ucap dia.
"Itu karena mereka yang banyak menghadiri acara dan lokasi acara ada di RT 01," tambahnya.
Sumarno menambahkan ada satu warga yang meninggal dunia akibat gejala keracunan setelah menyantap makanan buka bersama.
"Meninggal ada satu warga atas nama Pak Jumadi," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Penyelidikan Kasus Keracunan di Solo, Kapolresta : 27 Orang Diperiksa, Sampel Makanan Dicek di Polda.