Selanjutnya, tiga hari berturut-turut pemeriksaan ribuan ballpress tersebut dilakukan dan disaksikan langsung di hadapan awak media bersama Direskrimsus Polda Kaltara, Kapolres Tarakan, Kasat Reskrim Polres Tarakan dan Kasat Resnarkoba Polres Tarakan.
“Tiga hari berturut belum ditemukan ada indikasi narkoba. Tidak menutup kemungkinn, Bapak Kapolda mengarahkan berkordinasi dengan Direktorat IV Narkoba untuk bantuan alat scanning deteksi narkoba di ballpres,” jelas AKBP Hendy F Kurniawan.
Manifestnya Seolah Rumput Laut Padahal Ballpress
Lebih lanjut kata AKBP Hendy F Kurniawan, untuk kasus ballpress, proses pengisian bukan dilakukan di Pelabuhan Malundung Tarakan.
“Modus mereka tidak di pelabuhan. Diisi di luar. Inilah yang mengecoh dari rekan Bea Cukai. Manifestnya seolah rumput laut padahal isi ballpress,” jelasnya.
Kemudian lanjutnya, terhadap upaya menghalangi penyelidikan kemarin, speedboat diduga untuk mengangkut ballpress salah satunya dihilangkan.
“Update sampai Senin kemarin, sudah bertambah 11 unit. Speedboat ini diduga milik HSB yang diduga sebagai alat ataupun hasil dari kejahatan,” jelasnya.
Baca juga: Istri Briptu Hasbudi Diperiksa, Bakal Susul Status Tersangka Tambang dan Perdagangan Ilegal ?
Baca juga: Polda Kaltara Sisir Tarakan, Cari Gudang Sianida Briptu Hasbudi, Tersangka Kasus Tambang Emas Ilegal
Dan total 11 speedboat tersebut ditemukan secara bertahap di tempat yang berbeda-beda di sekitar Pulau Liagu dengan kondisi kunci dan baling-baling dicabut yang diduga sengaja untuk menghambat penyidik.
“Kecurigaan bertambah ketika kapal-kapal itu semuanya memakai cat layaknya kapal polisi. Dan tidak ada nomor dan tidak teridentifikasi, tidak ada dalam register dan sulit diindentifikasi,” jelas AKBP Hendy F Kurniawan.
Ia menegaskan, tim khusus akan terus mengembangkan potensi adanya tindak pidana lain yang diduga dilakukan oleh Hasbudi serta pihak-pihak lain yang terafiliasi bahkan membantu kejahatan tersebut, terlebih anggota Polri Polda Kaltara.
Awal Mula Bisnis Ilegal Briptu Hasbudi Terbongkar
Mulanya nama Briptu Hasbudi terseret kasus tambang ilegal setelah Polda Kaltara menangkap tiga orang tersangka.
Kapolda Kaltara, Irjen Pol Daniel Adityajaya menjelaskan, pihaknya melihat ada gelagat dari Briptu Hasbudi menghilangkan barang bukti, sehingga polisi langsung menangkapnya.
Penangkapan Briptu Hasbudi terjadi pada Rabu 4 Mei 2022 di Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara