Masih dikutip dari Surya, Direktur Ditlantas Polda Jatim, Kombes Pol Latif Usman, mengatakan berdasarkan pemeriksaan urine, Ade Firmansyah diduga mengonsumsi sabu.
Guna memastikannya, penyidik sedang melakukan pengambilan sampel darah terhadap sopir cadangan itu, untuk dilakukan pengujian laboratorium forensik (Labfor).
"Pengemudi ini menggunakan sejenis sabu. Hari ini, kami mengambil darah untuk kita kirim ke Labfor, untuk memastikan kandungan apa yang ada di pengemudi ini," ujar Kombes Pol Latif saat ditemui awak media di depan Gedung Ditlantas Mapolda Jatim, Selasa.
Baca juga: Tangis Warnai Pemakaman Satu Keluarga Korban Kecelakaan di Tol Mojokerto, Dikubur Satu Liang Lahad
Latif menambahkan, pihaknya juga akan melibatkan pihak Satresnarkoba Polres Mojokerto Kota untuk mendalami temuan dugaan sopir cadangan dalam laka tersebut, yang terindikasi mengonsumsi sabu.
Mulai dari sejak kapan sopir cadangan itu mulai memiliki kebiasaan mengonsumsi sabu tersebut. Dari mana memperoleh serbuk kristal sabu tersebut.
Namun, untuk konteks kasus insiden kecelakaan tunggal tersebut, Latif menegaskan, pihaknya masih mendalami lebih lanjut, mengenai kapan terakhir kali si sopir cadangan tersebut mengonsumsi sabu, sebelum terjadinya kecelakaan.
Pasalnya, terdapat temuan kronologi, selama perjalanan menuju Dieng Wonosobo, sopir cadangan tersebut diketahui tidak ikut kegiatan liburan di destinasi wisata yang dikunjungi bersama warga atau para penumpang.
"Kan ada waktu waktu selama perjalanan di Surabaya, di Wonosobo sampai Yogya ini, ada sempat dia berhenti, dan ada satu jam dia tidak ikut acara di Dieng, yaitu satu jam di tempat makan. Apakah itu. Nanti kita akan dalami dari Resnarkoba yang akan dalami untuk penggunaan narkobanya," bebernya.
4. Tidak punya SIM
Selain diduga mengkonsumsi sabu, Ade Firmansyah juga terungkap tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
Fakta ini membuat polisi melakukan pendalaman apakah Ade Firmansyah benar-benar merupakan sopir cadangan yang disiapkan oleh pengelola bus atau hanya kernet yang bisa mengemudikan bus.
"Sopir ini ternyata, yang nyetir ini, tidak memiliki SIM. Makanya kita akan cari tahu statusnya, apakah dia ini sopir cadangan atau hanya kernet," kata Direktur Ditlantas Polda Jatim, Kombes Pol Latif Usman, di depan Gedung Ditlantas Mapolda Jatim, Selasa, dikutip dari TribunJatim.
Sejauh ini, lanjut Latif, proses penyelidikan secara resmi masih belum dilakukan.
Namun, proses penggalian informasi awal mengenai kronologi kejadian dan beberapa hal yang mendasarinya, sudah dilakukan dalam tahap awal.