TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan (53), membeberkan hasil investigasi terkait kecelakaan bus Ardiansyah di Tol Surabaya-Mojokerto KM712.400/A, Jawa Timur.
Berdasarkan hasil investigasi, tak ditemukan bekas pengereman di lokasi kejadian.
"Kami merangkai sebuah hipotesa, hasilnya pengemudi bus capek sehingga performa menurun."
"Dan melihat jejak di lokasi kejadian, memang tidak ditemukan bekas pengereman."
"Artinya ini bukan soal kendaraan, tapi ini pada human (manusia)," jelasnya saat ditemui di Mapolres Mojokerto Kota, Rabu (18/5/2022), dikutip dari Surya.co.id.
Baca juga: Korban Kecelakaan Maut Tol Sumo yang Sempat Dirawat Meninggal Dunia di RS Gatoel Mojokerto
Baca juga: Kecelakaan Bus di Tol Mojokerto, Pengusaha Bisa Digugat atas Ganti Rugi Korban
Wildan pun mengungkapkan sopir tertidur pulas saat kejadian.
Hal ini terbukti lantaran bus terus menabrak guardrail hingga akhirnya terhenti karena menabrak tiang variable message sign (VMS).
"Sebenarnya bukan micro sleep ini, bisa jadi deep sleep. Dia (sopir) jadi tertidur sehingga ketika kendaraan menabrak guardrail dan segala macam sampai menabrak batu pondasi VMS hingga ban pecah dia tidak terasa, jadi benar-benar pulas," ungkapnya.
Tertidurnya Ade saat mengemudi diduga karena ia kelelahan.
Wildan mengungkapkan, rombongan wisata berangkat dari Surabaya pada Sabtu (14/5/2022) sekitar pukul 20.00 WIB.
Kemudian, usai berwisata di Malioboro, Yogyakarta, rombongan pulang pada Senin (16/5/2022) dini hari.
Diketahui, sebelumnya Ade sempat mengaku ia memang mengantuk ketika mengemudi.
Hal ini disampaikan Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta, pada Senin (16/5/2022) lalu.
"Kami pastikan, yang bersangkutan (sopir) mengakui sementara mengantuk, tapi kami masih akan mendalami kecelakaan tersebut," ujarnya, Senin, dikutip dari TribunJatim.com.