News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Ayah Mutilasi Anak Kandung di Inhil Riau: Pelaku Tenteng Organ Korban dan Serang Polisi

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ayah yang mutilasi anak di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau ditangkap polisi. Pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan

TRIBUNNEWS.COM, INDRAGIRI HILIR-  Seorang ayah di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau, Arharubi atau A alias R (42) memutilasi anak kandungnya F yang berusia 9 tahun.

A atau R memutilasi anaknya pada, Senin (13/6/2022) sekira pukul 14.30 WIB.

Warga gempar karena A menenteng potongan tubuh korban.

Diduga ODGJ

A diduga adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Berdasarkan keterangan warga, A sempat mengamuk tanpa busana di jembatan parit 4 dengan membawa senjata tajam jenis parang, sekitar pukul 13.30 WIB.

Kasat Reskrim Polres Inhil AKP Amru Abdullah, mengatakan A sudah diamankan dan sedang diperiksa.

Baca juga: Fakta-fakta Anak 10 Tahun Dirudapaksa dan Dimutilasi Sepupu Sendiri, Korban Sempat Dilaporkan Hilang

“Ya, diduga kuat orang gila pelakunya. Udah (ditangkap), pelakunya laki-laki, mau kita observasi dulu kejiwaannya,” ungkap AKP Amru Abdullah.

Tenteng organ anaknya

Kapolsek Tembilahan Hulu, Iptu Ricky Marzuki mengungkapkan petugas mendapat laporan dari masyarakat adanya seorang pria yang mengamuk di jalanan.

Sebelumnya, pria itu juga tampak berjalan sambil menenteng diduga organ dalam tubuh korban berupa hati.

Polisi saat melakukan olah TKP di rumah pelaku mutilasi di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Pelaku bernama Arharubi (42). (istimewa via Tribun Pekanbaru)

Ia sambil berteriak-teriak "ini kan yang kalian mau, ini yang kalian mau" kata pelaku.

"Jadi ngamuknya dia itu megang parang, berdiri di pinggir jalan, lalu dia pukul mobil orang.

Ada mobil yang sampai pecah juga.

Dapat laporan itu, kita langsung ke TKP," katanya.

Baca juga: Kronologi Pria di Inhil Diterkam Buaya, Berhasil Lolos dari Maut Berkat Pertolongan Teman

Saat petugas datang, terlihat pelaku masih memegang parang.

Petugas berupaya membujuknya, ternyata pelaku tidak mau.

"Kita upayakan terus membujuk tapi tidak bisa.

Malah sampai 2 kali kita diserang. Jadi karena ada seperti itu saya minta anggota mundur semua, saya panggil pihak keluarganya.

Akhirnya datang abangnya yang paling tua, akhirnya dia mau. Setelah parang lepas, baru kita amankan," ucap Kapolsek.

Kemudian, saat posisi tangannya terborgol, pelaku berjalan menuju ke rumahnya. Ia lalu pergi ke arah belakang rumah.

Baca juga: Gadis 10 Tahun Dirudapaksa dan Dimutilasi Sepupu di Banjar, Terungkap Setelah Ada Temuan Tengkorak

Pelaku mengambil bungkusan.

Tampak ada potongan kepala korban.

Pelaku menyerahkannya kepada polisi.

Dari sana, petugas melanjutkan pencarian terhadap potongan tubuh korban lainnya.

Pencarian sampai dilakukan ke arah pinggir sungai.

"Setelah kita cari, baru kita temukan bagian bawah tubuh anaknya dari perut ke kaki.

Kita cari lagi, dapat isi perutnya, ada jantungnya, ususnya. Kita cari lagi, dapat lengannya sebelah kiri.

Tapi karena air pasang, kita tidak bisa cari lagi. Setelah sore mau Maghrib, air surut. Disitu kita dapatkan lengannya sebelah lagi dan badannya sebelah lagi," urainya.

Berdasarkan hasil autopsi korban, kematian disebabkan oleh tebasan dibagian leher.

Kapolsek memaparkan, pelaku kini diamankan di sel rumah sakit umum setempat.

Pelaku diketahui masih mengamuk.

Diterangkan Iptu Ricky, sebelumnya pada pagi hari, pelaku masih sempat mencari udang.

Potongan tubuh ditemukan

Kapolsek Tembilahan Hulu, Iptu Ricky Marzuki mengungkapkan pelaku sempat melawan ketika hendak ditangkap.

"Kita upayakan terus membujuk tapi tidak bisa. Malah sampai 2 kali kita diserang. Jadi karena ada seperti itu saya minta anggota mundur semua, saya panggil pihak keluarganya.

Akhirnya datang abangnya yang paling tua, akhirnya dia mau. Setelah parang lepas, baru kita amankan," ucap Kapolsek.

Kemudian, saat posisi tangannya terborgol, pelaku berjalan menuju ke rumahnya.

Ia lalu pergi ke arah belakang rumah.

Pelaku mengambil bungkusan.

Tampak ada potongan kepala korban. Pelaku menyerahkannya kepada polisi.

Dari sana, petugas melanjutkan pencarian terhadap potongan tubuh korban lainnya.

Pencarian sampai dilakukan ke arah pinggir sungai.

"Setelah kita cari, baru kita temukan bagian bawah tubuh anaknya dari perut ke kaki. Kita cari lagi, dapat isi perutnya, ada jantungnya, ususnya. Kita cari lagi, dapat lengannya sebelah kiri.

Tapi karena air pasang, kita tidak bisa cari lagi. Setelah sore mau Maghrib, air surut. Di situ kita dapatkan lengannya sebelah lagi dan badannya sebelah lagi," urainya.

Berdasarkan hasil autopsi korban, kematian disebabkan oleh tebasan di bagian leher.

Kapolsek memaparkan, pelaku kini diamankan di sel rumah sakit umum setempat. Pelaku diketahui masih mengamuk.

Korban sempat pinjam jilbab

F diketahui sempat meminjam jilbab sebelum tewas mengenaskan di tangah ayahnya.

F meminjam jilbab anak Ketua RT 03 Hasby (41). Hasby mengaku sempat bertemu korban.

"Sekitar pukul 10 pagi tadi. Kata korban bapaknya marah kalau tidak berjilbab. Setelah itu dia beli nasi kemudian korban tidak kelihatan lagi, jadi diperkirakan kejadian ini siang karena dia mengamuk jam 13.30 Wib,” jelasnya. (TRIBUN PEKANBARU)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini