TRIBUNNEWS.COM - KH Arrazy Hasyim atau karib disapa Buya Arrazy, merupakan seorang ulama kelahiran 21 April 1986 di Koto Tangah, Payakumbuh, Sumatera Barat.
Dirinya merupakan pendiri dan pengasuh Ribath Nouraniyah Hasyimiyah.
Ribath Nouraniyah Hasyimiyah merupakan lembaga kajian turats, ilmu akidah, tasawuf dan amaliah zikir yang berpusat di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten
Ia juga merupakan Dosen Pascasarjana Institut Ilmu al-Qur'an (IIQ) Jakarta serta pengajar hadis dan akidah di Darus-Sunnah, diambil dari Wikipedia.
Baca juga: FAKTA-FAKTA Putra Buya Arrazy Meninggal Tertembak Pistol Anggota Polri, Terdengar Bunyi Letusan
Tercatat di laman uinjkt.ac.id, ia pernah menjadi dosen di Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2012-2019).
Tercatat di prodi Aqidah dan Filsafat Islam.
Dari laman tersebut tertulis dirinya berstatus Non PNS Dosen.
Pernah Ceramah soal Soekarno di Depan Puan Maharani
Buya Arrazy dalam ceramahnya pernah memuji sosok proklamator sekaligus Presiden pertama RI Soekarno.
Dalam ceramahnya dirinya menyebut sosok Soekarno sebagai Waliyullah atau Wali Allah.
Dalam Al Quran, wali Allah adalah orang yang mendekat dan menolong agama Allah.
"Itulah simbol kewalian Bung Karno. Ini kita lupa nih, kita kira pendiri bangsa ini bukan seorang wali. Wali dia, Pak, Waliyullah," kata ulama asal Payakumbuh, Sumatera Barat ini.
Menurut dia, Soekarno adalah pemimpin yang selalu mengingat Allah SWT.
Baca juga: KRONOLOGI Anak Buya Arrazy Tewas Tertembak Senpi Milik Pengawal, Diduga karena Lalai
Ini terlihat dari pernyataan Soekarno yang menyebut kemerdekaan Indonesia itu adalah berkat rahmat Allah.