News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecelakaan Maut di Tasikmalaya

Identitas 3 Korban Meninggal dalam Kecelakaan Bus di Tasikmalaya, Ada Pasangan Suami Istri

Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tewas - Tiga korban tewas dalam kecelakaan bus di Tasikmalaya dikirim ke Kamar Mayat RSU dr Soekardjo, inilah identitasnya

TRIBUNNEWS.COM - Identitas korban yang meninggal dalam kecelakaan bus maut di Jalan Raya Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, terungkap.

Kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata rombongan guru SD Negeri Sayang ini setidaknya telah menelan tiga korban meninggal.

Korban ternyata ada sepasang suami istri, yakni Olih Komarudin (64) dan istrinya, Esih Sukaesih (59), serta kondektur bus, Cepi (30).

Ketiga korban kecelakaan bus dibawa ke Kamar Mayat RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya.

Dikutip dari TribunJabar.com, terungkap jika Olih Komarudin merupakan anggota Brimob Polda Jabar.

Dan Esih yang merupakan guru SD Sayang.

Masih dari laman yang sama, beredar korban meninggal bertambah menjadi empat orang.

Baca juga: KRONOLOGI Kecelakaan Bus di Tasikmalaya, Masuk Jurang Usai Bus Oleng ke Kiri, Diduga Sopir Ngantuk

Namun sejauh ini Kamar Mayat RSU dr Soekardjo belum menerima jenazah satu lagi.

"Sejauh ini masih tiga orang. Dengar sih memang ada satu orang lagi, tapi belum ada kepastian," kata Asep, petugas Kamar Mayat.

Ilustrasi Tewas (Net)

Seperti diketahui bus pariwisata Citra Trans Utama (CTU) berplat nomor B 7701 TGA masuk jurang di Jalan Nasional Bandung-Tasikmalaya, betulan Cirende, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (25/6) sekitar pukul 01.00.

Bus yang membawa 59 (bukan 55) rombongan guru SD Sayang Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, ini rencananya akan berdarmawisata ke obyek wisata Pangandaran.

Namun setiba di lokasi, bus oleng ke kiri dan masuk jurang sedalam sekitar 10 meter dan mendarat di sungai kecil dalam posisi terlentang seluruh ban di atas.

Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Aszhari Kurniawan, melalui PJS Kasi Humas, Ipda Jajang Kurniawan, mengungkap kronologi kecelakaan maut di Tasikmalaya ini.

Ia mengatakan, bus mengangkut rombongan wisata tujuan objek wisata Pangandaran.

"Tiba di lokasi kejadian, bus oleng ke kiri dan langsung masuk jurang. Belum diketahui penyebabnya, namun dugaan sentara akibat sopir mengantuk," kara Jajang.

Baca juga: Pesawat Militer Rusia Kecelakaan, Jet Terbakar Lalu Menabrak Tanah, Dua Orang Dikabarkan Tewas

Seluruh korban meninggal maupun luka berat seluruhnya sudah dibawa ke RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya.

Sementara yang mengalami luka ringan dibawa ke Puskesmas Rajapolah.

Bangkai bus saat ini masih berada di dasar jurang dengan posisi terlentang seluruh ban berada di atas.

Dua unit truk derek dikerahkan untuk mengevakuasi bangkai bus bernomor B 7701 TGA tersebut dari dasar jurang.

Dalam musibah tersebut tiga penumpang meninggal dunia, empat orang mengalami luka berat, serta belasan lainnya mengalami luka-luka.

Pemkab Sumedang Kirim Ambulans

Sepuluh unit ambulans milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang dikerahkan ke lokasi kecelakaan maut di Rajapolah, Tasikmalaya, Sabtu (25/6/2022) dini hari tadi.

Ambulans dikerahkan untuk mengevakuasi jenazah dan korban luka kecelakaan tersebut.

Para korban merupakan rombongan SD Negeri Sayang, Jatinangor, Sumedang.

Menurut informasi yang dihimpun TribunJabar.id, sebanyak 3 orang dilaporkan tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka dalam peristiwa nahas itu.

"Ya, benar, tim dari Disdik Sumedang tengah menuju Tasikmalaya. Kami tangani serius, lagi disiapkan evakuasi ke Sumedang," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman saat dihubungi TribunJabar.id, Sabtu pagi.

Rombongan SD sayang itu merupakan rombongan wisata yang sedang dalam perjalanan menuju ke Pantai Pangandaran.

"Tahap pertama kami akan kirimkan 10 unit ambulans, 4 unit dari RSUD Sumedang, dan 6 unit dari Dinas Kesehatan. Sedang persiapan, sebentar lagi meluncur ke Tasikmalaya," katanya.

Pemkab Sumedang terus memantau kondisi terkini evakuasi para korban.

Pemkab Sumedang terus memantau kondisi terkini evakuasi para korban.

Jika ambulans yang dikirimkan belum memadai, maka akan dikirimkan ambulans tambahan.

"Kami masih mengidentifikasi keadaan korban di Tasikmalaya. Apabila diperlukan tambahan, segera kami susulkan ambulans tambahan ke Tasikmalaya," kata Herman.

Selain itu, kata Herman, Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan fasilitas di RSUD Sumedang pun telah disiapkan untuk menerima evakuasi korban luka berat dan ringan.

"Demikian juga di lapangan, Camat Jatinangor sudah berkoordinasi dengan Forkopimcam Jatinangor, dan para Kepala Desa untuk menyiapkan pemakaman korban yang meninggal, " ucap Herman. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini