TRIBUNNEWS.COM – Pihak Kepolisian mengungkapkan alasan ibu di Surabaya, Jawa Timur tega aniaya bayinya yang masih berusia lima bulan hingga meninggal.
Ibu yang menganiaya anak itu diketahui berinisial SE, warga Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Menurut Kapolsek Wonocolo, Kompol Roycke Hendrik Fransisco Betaubun, SE mengaku AD, anaknya yang berusia lima bulan sering rewel.
Sehingga, SE merasa kesal.
Baca juga: Nenek di Surabaya Terpaksa Rahasiakan Kematian Cucunya Selama 5 Hari Karena Diancam Anak
"Alasan pelaku anaknya sering rewel, bahkan saat dia sedang ribut dengan suaminya, si bayi terus rewel," kata Roycke, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Senin (27/6/2022).
Lantas, pada Kamis (23/6/2022) dini hari, terjadi penganiayaan terhadap AD.
Pengakuan pelaku, ia memukul bagian belakang bayinya.
Kemudian, pelaku menyerahkan bayinya kepada ESB, ibunya.
Berdasarkan keterangan ESB, ibu kandung pelaku sekaligus nenek korban saat menerima bayi AD, tubuh bayi tersebut sudah dingin.
Di sisi lain, nenek korban juga memberikan kesaksian kepada polisi.
Nenek korban mengatakan, SE tidak sekali dua kali menganiaya anak keduanya itu.
"Saksi pernah melihat pelaku melempar anaknya ke tempat tidur karena terus-terusan menangis saat digendong," jelas Roycke.
Sebelumnya, dikabarkan pasangan suami istri berinisial RI dan EA telah diamankan anggota kepolisian, beberapa jam pasca mayat bayi tersebut dilaporkan oleh ibunda EA, atau nenek bayi.
Keduanya diamankan setelah pulang dari mengikuti agenda pertemuan acara kantor dari RI, ke Yogyakarta sejak Jumat (24/6/2022).