Sementara itu, seorang warga sekitar, Eko Santoso mengatakan bahwa kejadian air berbusa itu sudah terjadi beberapa kali.
Namun, kejadian paling parah terjadi pada Jumat (24/6/2022) lalu.
"Kalau dikumpulkan sampai satu ember ikan yang mati. Tapi setelah air berbusa, beberapa hari setelahnya busa meghilang," ucapnya.
Ia mengatakan, pada Rabu (29/6/2022) sore kemarin, air Sungai Tulas kembali berbusa. Busa muncul sekitar 500 meter yang melintas di desa itu.
Menurut dia, di Desa Tulas, tidak ada pabrik atau usaha lainnya yang bisa menghasilkan limbah.
Pasalnya di desa itu, sebagian besar aliran sungai membelah lahan persawahan dan perkampungan.
Warga lainnya, Paidi menyebut tinggi busa yang ada di sungai tersebut sempat mencapai satu meter tingginya.
"Tingginya sampai lewat tembok loning sungai. Satu meter lebih dari air," katanya.
Menurut Paidi, kejadian sungai berbusa itu sudah sekitar sepekan. Dalam sepekan ini sudah empat kali.
"Sudah empat kali ini terjadi. Tapi paling parah tanggal 25 Juni kemarin banyak ikan yang mati, banyak yang cari ikan dapat beberapa ember," jelas Paidi. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul FAKTA Sungai Berbusa di Desa Tulas Klaten, Ini Penjelasan BBWS Bengawan Solo Setelah Cek Lokasi