Pemerintah juga terus mendorong munculnya wirausaha baru. Karena untuk mencapai target ekonomi emas pada 2045 minimal Indonesia harus memiliki 4 persen UMKM. Kemenko dan UKM saat ini menargetkan penambahan 1 juta UMKM baru.
"Setiap tahun ada 1,7 lulusan sarjana dari perguruan tinggi. Ini harus diarahkan menjadi entrepreneur, jangan jadi pekerja. Saat ini saja, 97 persen lapangan kerja disediakan usaha mikro, " imbuh dia.
Erick Thohir menilai UMKM Indonesia dalam waktu ke depan makin kompetitif. Kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perguruan tinggi, harus dilakukan. Kementerian BUN juga mendorong BUMN agar lebih fokus membantu UMKM di Indonesia.
"Kami terus genjot pendanaan untuk UMKM. Di Malaysia saja penyerapan kredit untuk UMKM sudah mencapai 50. Indonesia baru 20 persen, " kata Erick.
Baca juga: Kadin Net Zero Hub Galang Investor Bantu Transisi Energi Berkeadilan di Indonesia
Pemerintah menargetkan alokasi kredit bagi UMKM dalam beberapa tahun ke depan bisa naik menjadi 30 persen. Salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan alokasi kredit usaha rakyat (KUR) dari Rp260 triliun menjadi Rp338 triliun.
Kementerian BUMN, lanjut Erick, telah membagi peran bank BUMN untuk menggarap pembiayaan bagi UMKM di kota dan desa, baik kepada korporasi besar atau pengusaha kecil. Selain itu, dia juga minta agar mereka beri pendampingan ke ke UMKM.
"BNI misalnya fokus ke pekerja migran. Karena sudah ada cabang di beberapa negara. Kita tahu pekerja migran sudah mencapai 9 juta. Ini potensi besar, " ucap Erick.