TRIBUNNEWS.COM - Insiden penembakan terjadi di jalan Cemara III nomor 7 RT 8 RW 3 Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Semarang, Senin (18/7/2022).
Kali ini korbannya adalah istri dari anggota TNI.
Dilaporkan korban tiba-tiba saja ditembak orang tak dikenal (OTK) di depan rumahnya.
Akibatnya korban, wanita berinisial R tersebut mengalami luka tembak.
Di mana dua peluru mengenai tubuhnya.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar membenarkan hal tersebut.
Baca juga: Ditembak Pria Misterius Bermotor, Istri Prajurit TNI Tersungkur Pulang Jemput Anaknya di Semarang
Pihaknya mengatakan mengatakan, satu proyektil bersarang di tubuh korban, sedangkan yang kedua tembus dan tertinggal di tempat kejadian perkara.
"Insiden penembakan ini terjadi pada sekitar pukul 12.00 WIB ketika suami korban sedang berada di lantai dua rumahnya," jelasnya saat di lokasi kejadian, Senin (18/7/2022), dilansir oleh Kompas.com.
Kombes Pol Irwan Anwar juga menyebut korban sebelumnya sudah diikuti oleh pelaku.
Dan beberapa saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian menyebut ada dua kendaraan yang dicurigai sebagai pelaku.
"Kemungkinan pelakunya lebih dari dua orang," imbuhnya.
Terduga Pelaku Terekam CCTV
Rupanya terduga pelaku juga terekam CCTV.
Korban ditembak seusai menjemput anaknya pulang dari sekolah.
Berdasarkan rekaman CCTV tersebut terlihat ada dua terduga pelaku penembakan istri anggota TNI yang berboncengan menggunakan sepeda motor Ninja
Kedua pelaku memacu kendaraannya kencang saat melakukan penembakan, dikutip dari TribunJateng.com.
Seorang saksi mata, Agus Riyanto sebelum kejadian penembakan melihat terduga pelaku duduk di sebelah gapura sekitar pukul 10.00 WIB.
Dia melihat ada tiga orang duduk di lokasi tersebut dan motor Ninja berwana hijau.
"Tiga orang duduk disitu mainan ponsel.
Agus curiga terhadap ketiga orang tersebut, namun bukan soal mereka pelaku penembakan.
"Motornya tidak ada plat nomornya, saya kira transaksi jual beli motor bodong," ucapnya.
Korban Sempat Melawan
Saat itu korban sempat melakukan perlawanan memukul menggunakan tas anaknya saat pelaku kabur.
Namun pukulan itu tidak mengenai pelaku.
Saat pelaku kabur korban sembari memegang perutnya berbegas masuk rumah.
Triyanto satu di antara warga saat itu mendengar adanya suara letusan senjata sebanyak 1 kali setelah adzan Dhuzur.
"Saya waktu itu belum keluar rumah. Tapi dapat kabar dari tetangga bahwa ada ribut-ribut dan teriak-teriak. Saat saya ke sini korban sudah dibawa ke rumah sakit," tutur dia.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunJateng.com/rahdyan trijoko pamungkas) (Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf)