Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Nofri Fuka
TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Keluarga yang berada di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) menanti kedatangan jenazah Hubertus Goti (42), salah satu korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Jenazah Hubertus Goti diterbangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Ngada dari Timika Papua pada Minggu (17/7/2022) kemarin.
Hubertus Goti berasal dari Bomelami Desa Dadawea, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, NTT.
"Menurut informasi dari Timika, jenazah akan diberangkatkan hari ini (Minggu--red), pukul 11.00 WIT, dengan rute perjalanan dari Timika menuju Makassar, dari Makassar ke Surabaya dan menginap di Surabaya. Besok pagi (hari ini) dari Surabaya menuju Labuan Bajo selanjutnya menggunakan mobil ambulans menuju rumah duka," kata paman korban, Kristoforus Dewa.
Baca juga: Pj Bupati Nduga Mengaku Tak Menyangka KKB Papua Berbuat Keji pada Warganya
Kristoforus Dewa yang akrab disapa Forus ini menjelaskan jenazah Hubertus tidak akan diantar ke rumah keluarga.
"Karena secara adat budaya Bajawa, kematian seperti ini disebut sebagai kematian tidak wajar dan itu harus diurus secara adat budaya Ngada yang namanya bai tibo sampai yang namanya ze da zee atau upacara perdamaian," jelasnya.
Ia mengatakan korban sudah beristri dan memiliki satu anak namun belum menikah secara sah. Istrinya berasal dari Ambon, Suku Key.
"Di Papua korban diketahui bekerja di sebuah perusahaan pengiriman barang sebagai sopir," ungkapnya.
FForus menceritakan kedua korban penembakan KKB Papua asal Ngada Hubertus Goti (41) dan Yulius Watu (23) dari Kabupaten Ngada, masih memiliki ikatan kekeluargaan.
"Jadi kalau Huber itu adalah anak saudari kandung sedangkan si Yulius itu, anak saudara yang kami mama kakak adik," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, 8 jenazah korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, akan diterbangkan ke kampung halamannya masing-masing, Minggu (17/7/2022).
Diketahui akibat aksi penyerangan KKB yang terjadi di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu (16/7/2022) tersebut, 10 warga sipil tewas.
Dari 10 korban meninggal dunia, satu koban akan dimakamkan di Timika, Papua sesuai dengan permintaan keluarga.