News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Bengkulu

Sosok Santi 16 Tahun Tekuni Pembuatan Pendap Khas Bengkulu Selatan Hingga Juarai Makanan Tradisional

Editor: Srihandriatmo Malau
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Santi (45) saat sedang membungkus pendap yang akan dimasak dan dijual dipasar tradisional, pada Senin (18/7/2022).

TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU SELATAN - Santi (45), warga Jalan Suardi Naum, Kecamatan Kota Manna, Bengkulu Selatan sudah 16 tahun menekuni pembuatan Pendap makanan khas Bengkulu Selatan.

Cara pembuatan pendap ini didapat Santi dari ibu kandungnya sendiri.

Bahkan, Pendap makanan tradisional asal Bengkulu Selatan itu pernah dinobatkan sebagai makanan tradisional terbaik ke 3 se-Indonesia dalam anugerah pesona Indonesia atau API pada 2021 lalu.

Pendap Khas Bengkulu (kompasiana.com)

Dulunya Pendap kerap disajikan pada acara-acara tertu seperti acara adat.

Namun, saat ini pendap menjadi makanan sehari-hari bagi masyarakat provinsi Bengkulu khususnya di Bengkulu Selatan.

Tidak semua orang bisa membuat atau memproduksi makanan olahan dari daun talas itu.

Karena membuat pendap harus mempunyai trik khusus agar olahan ikan yang dibungkus daun talas itu terasa lezat.

Pendap dibuat dari bahan berupa ikan yang diolah dengan bumbu khusus bersama dengan kelapa parut dan dimasak dalam bungkusan daun talas dan daun pisang.

Proses memasak pendap bisa dibilang cukup lama, yakni sekitar 6-8 jam hingga ikan benar-benar masak dan bumbu menyerap serta daun talas tidak lagi menyebabkan rasa gatal pada kulit.

Berbagai jenis ikan untuk diolah jadi pendap, seperti ikan kakap, gemuru, terusan, atau kembung.

Santi mengatakan bumbu yang digunakan yakni bumbu pada umumunya seperti, bawang putih, bawang merah, ketumbar, cabai, lengkuas, jahe, merica, kencur, garam, dan penyedap.

"Bumbu khusus harus dihaluskan dicampur merata dengan parutan kelapa. Sebagian bumbu ditumis dan dicampur dengan santan lalu dimasak hingga matang," kata Santi Kepada TribunBengkulu.com, Senin (18/7/2022).

Menurutnya, setelah diracik, bumbu yang tidak ditumis dilumuri merata pada ikan.

Kemudian ikan dibungkus dengan daun talas, dan bagian luarnya dibungkus lagi dengan daun pisang dan diikat daun pandan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini