News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Jelang Pemilu 2024, Pemutakhiran Data Pemilih PR KPU Kota Bengkulu

Editor: Srihandriatmo Malau
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua KPU Kota Bengkulu Martawansyah menerangkan KPU Kota Bengkulu terus melakukan pemutakhiran data jelang pesta demokrasi 2024.

TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Menjelang Pemilu 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bengkulu terus melakukan persiapan. Terutama dalam hal pemutakhiran data pemilih.

Ketua KPU Kota Bengkulu, Martawansyah menjelaskan setiap triwulan pihaknya melakukan pengesahan Daftar Pemilih Berkelanjutan (DPB) untuk pemutakhiran data pemilih.

Pemutakhiran data pemilih di Kota Bengkulu ini dilakukan guna meminimalisir tercecernya hak pilih warga Kota Bengkulu.

Mengingat, di kota masyarakatnya majemuk. Bahkan banyak yang memiliki KTP di luar Kota Bengkulu.

"Kita terus melakukan pemutakhiran data pemilih. Dan permukaan tiga bulan kita lakukan rakor. Karena banyak pemilih yang keluar masuk Bengkulu. Misalnya, orang yang banyak menetapkan itu tapi masih memiliki KTP dari luar," ujar Martawansyah.

Untuk DPB periode Juni 2022, diketahui jumlah pemilih di Kota Bengkulu sebanyak 233.009 suara.

Bila dibandingkan dengan jumlah pemilih berdasarkan data pemilu 2019 yang berjumlah sebanyak 248.622 suara, maka jumlah untuk PDB per periode Juni 2022 ini jauh berkurang.

Selisihnya mencapai 15.613 suara. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berkurangnya jumlah pemilih berkelanjutan ini.

Misalnya adanya pemilih yang meninggal dunia, adanya data pemilih ganda, pindah domisili, juga faktor lain yang menyebabkan pemilih masuk dikategorikan Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

"Tiga bulan nanti, masih kita tetapkan DPBnya.  Sesuai dengan undang undang Pemilu. Penetapan DPT (Daftar Pemilih Tetap) ini berdasarkan KTP elektronik tadi," jelas Martawansyah.

Diakui Martawansyah, hampir ditiap bulannya jumlah pemilih berkelanjutan ini mengalami penurunan. Misalnya pada bulan Mei ke Juni ini, ada 84 pemilih yang dinyatakan TMS.

Padahal pada Mei lalu, jumlah pemilih sebanyak 233.093 suara.

"Untuk pemutakhiran data ini, kita juga berkoordinasi dengan stakeholder lainnya. Termasuk dukcapil, terutama untuk update data bagi pemilih pemula nantinya," terang Martawansyah.

Ia memprediksi tahun 2024 nanti, menjadi tahun yang padat. Pasalnya, dalam satu tahun itu, akan dilakukan dua tahapan pemilihan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini