"Ini merupakan salah satu refleksi kepedulian MIND ID kepada upaya-upaya pelestarian lingkungan yang memberikan nilai tambah. Melalui nursery yang akan dibuat, bibit Pohon Sukun ini diharapkan dapat menjadi salah satunya cikal bakal yang berkelanjutan, untuk turut membantu rakyat Indonesia," ujar Dany simpatik.
"Kami atas nama BUMN MIND ID berharap bibit sukun unggulan ini bisa membantu menambah penghasilan para purnawirawan dan membuat mereka lebih sejahtera," ujar peraih gelar Doktor Business and Corporate Strategic Management, Universitas Padjadjaran ini.
Dany menjelaskan, gerakan ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) no 8 dan 15, yakni economic growth dan life on land.
Untuk diketahui, di Singapura saja, satu buah sukun bisa dibanderol seharga 15 dollar Singapura, atau sekitar Rp 150 ribu.
Kolaborasi Pentahelix
Alhasil, program itu pun dikerjasamakan dengan Kodam XVI/Pattimura, Universitas Pattimura, komunitas masyarakat setempat dengan dukungan penuh dari MIND ID.
Program ini merupakan bagian dalam rangka Silaturahim Nasional dan Ultah PPAD yang ke 19 pada tanggal 6 Agustus 2022 ini.
Bibit-bibit pohon sukun Maluku yang akan dikembangkan adalah pohon-pohon induk yang berasal dari berbagai desa berdasarkan rekomendasi Universitas Pattimura.
Urusan "bibit lulus mutu dan premiun" dikomandani oleh Prof. Dr. Ir. Rohny S. Maail, S.Hut, M.Si, IPU, Dosen Jurusan Kehutanan-Fakultas Pertanian Universitas Pattimura, Ambon. Rohny pernah mengenyam S2 di Kyoto University Jepang.
Adapun bibit buah sukun, berasal dari Desa Tengah-Tengah dan Desa Tulehu Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah dan Desa Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
Bibit juga akan buat di Desa Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Proses pembuatan bibit sukun dilakukan dengan pengambilan stek batang dan akar.
Sukun atau Artocarpus altilis merupakan jenis tanaman serbaguna yang mempunyai nilai ekonomi karena menghasilkan buah dengan kandungan gizi yang tinggi.
Masyarakat Eropa menyebut buah ini sebagai “bread food”.