TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional di Tribunnews.com dimulai ditemukannya surat wasiat milik Kopda Muslimin.
Petugas menemukan surat tersebut di dalam celana saat jenazah Kopda Muslimin dievakuasi ke rumah sakit.
Dalam surat wasiatnya, Kopda Muslimin memberikan pesan khusus untuk anaknya.
Kemudian ada demo tolak kenaikan harga tiket Taman Nasional Komodo pada Senin (1/8/2022).
Aksi ini berujung ricuh, bentrokan pendemo dengan petugas kepolisian tak terhindarkan.
Akibatnya sejumlah orang alami luka-luka dan diamankan pihak berwajib.
Baca juga: POPULER NASIONAL 1 Jam sebelum Brigadir J Tewas | Bharada E Dikritik soal Minta Perlindungan LPSK
Berita populer terakhir datang dari pendiri Padepokan Nur Dzat Sejati, Gus Samsudin.
Nama Gus Samsudin menjadi bahan perbincangan setelah berseteru dengan konten kreator berjuluk Pesulap Merah.
Kini, warga beramai-ramai menutup padepokan milik Gus Samsudin karena sudah membuat gaduh oleh praktik pengobatan yang dilakukan pria yang dikenal sebagai ahli spiritual itu.
Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir selengkapnya:
1. Surat Wasiat Kopda Muslimin Ditemukan, Apa Isinya?
Surat wasiat Kopda Musliman ditemukan di saku celana yang dikenakan terakhir kali.
Surat wasiat Kopda Muslimin ini ditemukan oleh anggota TNI saat mengevakuasi jenazah ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Wadan Pomdam IV Diponegoro, Letkol CPM Muhammad Choirun mengatakan, surat wasiat tersebut ditulis tangan sendiri oleh Kopda Muslimin.
Isi surat wasiat Kopda Muslimin ini ditujukan untuk anak-anaknya.
Terkait dengan materi isi surat wasiat, pihak TNI tidak bisa membeberkan ke publik karena bersifat privasi.
Saat ini, surat wasiat tersebut telah diserahkan dan diterima pihak keluarga, yakni ibu dari Rina Wulandari yang juga mertua dari Kopda Muslimin.
"Ini ditemukan di saku celana almarhum. Tertulis untuk anaknya, jadi kami serahkan ke keluarga", kata Choirun usai prosesi serah terima, dilansir TribunJateng.
Diberitakan sebelumnya, Kopda Muslimin menjadi dalang di balik penembakan terhadap istrinya sendiri.
Sebelum Kopda Muslimin bunuh diri minum racun, sang Kopda juga sempat menyampaikan pesan.
2. Demo Tolak Kenaikan Tiket TN Komodo: 1 Tersangka Ditahan, 42 Diamankan, Sejumlah Pendemo Luka-luka
Demo kenaikan tiket Taman Nasional Komodo atau TN Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat berujung pada penahanan.
Satu pendemo ditetapkan sebagai tersangka dan telah dilakukan penahanan di Polres Manggarai Barat dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.
Tak hanya itu, puluhan pendemo yang adalah pelaku pariwisata di Labuan Bajo diamankan ke Polres Manggarai Barat.
Ujungnya puluhan pendemo ini diminta wajib lapor.
Tampak beberapa pendemo ada yang mengali sejumlah luka di bagian tubuhnya.
Lantas bagaimana dengan kelanjutan aksi demo yang menurut rencana bakal digelar hingga 30 Agustus 2022 itu ?
Aksi Tetap Jalan
Kompas.com mendapatkan rekaman video dari koordinasi aksi, Rafael Todowela, yang disebut ditahan polisi.
Rafael meminta peserta aksi melanjutkan perjuangannya.
Kata dia, masih akan berlangsung selama Agustus.
3. FAKTA Gus Samsudin, Pendiri Padepokan Nur Dzat Sejati yang Ditutup, Dikenal sebagai Ahli Spiritual
Berikut ini fakta-fakta tentang guru spiritual bernama Gus Samsudin.
Gus Samsudin menjadi sorotan setelah terlibat perseteruan dengan YouTuber Pesulap Merah.
Seperti diketahui, Pesulap Merah ingin membuktikan bahwa kemampuan spiritual Gus Samsudin sebenarnya sebuah tipu daya.
Bahkan, pesulap merah datang ke Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Hal ini diketahui dari video yang diunggah Pesulap Merah di YouTube Marcel Radhival, Sabtu (23/7/2022).
Buntut perseteruan tersebut, warga Desa Rejowinangun menggeruduk padepokan milik Gus Samsudin, Minggu (31/7/2022).
Warga menuntut Padepokan Nur Dzat Sejati yang merupakan tempat Gus Samsudin menjalankan praktik pengobatan spiritual ditutup.
Selengkapnya, berikut fakta Gus Samsudin sebagaimana dirangkum Tribunnews.com:
Gus Samsudin Tak Mau Padepokannya Ditutup
Kepala Desa Rejowinangun, Bhagas Wigasto, menjelaskan warga yang menuntut penutupan padepokan itu menganggap praktik perdukunan berbalut agama yang dijalankan Gus Samsudin telah banyak merugikan orang.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)
Berita lain terkait berita populer hari ini.