TRIBUNNEWS.COM - Polresta Banyuwangi masih menyelidiki kasus pembunuhan terhadap CNA (7), siswi SD yang jasadnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Sebanyak 10 saksi telah diperiksa untuk mengungkap kasus ini.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, menyatakan para saksi terdiri dari keluarga korban, guru, dan warga sekitar lokasi penemuan jasad.
Penyidik masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan tim dokter forensik dari Jember.
Dugaan sementara CNA mendapat kekerasan seksual sebelum ditemukan tewas pada Rabu (13/11/2024).
"Polresta Banyuwangi berkomitmen untuk segera mengungkap dan menangkap sekaligus memproses hukum pelaku."
"Dari awal kejadian, kami berkolaborasi di-back up dengan teman-teman dari Polda Jatim," tandasnya.
Sejumlah barang bukti di lokasi penemuan jasad dibawa ke labolatorium forensik.
"Tim sampai hari ini masih bekerja secara scientific investigation, seluruh hasil olah TKP barang bukti sudah kami bawa ke labfor," tandasnya.
Barang bukti tersebut yakni sepeda, sepatu, permen hingga pakaian korban.
"Pada saat olah TKP, karena posisinya sudah dilakukan pertolongan, jadi kami menemukan beberapa barang bukti tidak di satu tempat," sambungnya.
Baca juga: Percakapan Terakhir Siswi di Banyuwangi sebelum Tewas Dibunuh: Kalau Rajin Salat, Mati Masuk Surga?
Ia membantah adanya isu perampokan lantaran cincin serta liontin masih dikenakan korban.
Ibu Korban Alami Trauma
Nasib pilu dialami Siti Aningsih, ibu di Banyuwangi, Jawa Timur yang menemukan anaknya tewas.
Siti Aningsih yang tengah hamil 8 bulan masih syok dan mengurung diri di kamar.