TRIBUNNEWS.COM - Warga dua desa di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) yakni Desa Simpasai dan Desa Sie di Kecamatan Monta terlibat bentrok.
Bentrokan itu terjadi buntut dari kasus remaja berinisial JL (15) dirudapaksa 9 pemuda.
Insiden itu terjadi pada Kamis (4/8/2022) siang.
Warga dari dua desa tersebut saling lempar menggunakan batu, kayu hingga senjata tajam.
Akibatnya, sejumlah rumah dilaporkan rusak, dilansir Tribun Lombok.
Kabag Ops Polres Bima, Kompol Herman, mengatakan saat kejadian, ia bersama anggota sedang berada di lokasi kejadian.
Baca juga: Kasus Dugaan 9 Pemuda Rudapaksa Gadis Remaja di NTB, Warga Blokir Jalan Minta Polisi Tangkap Pelaku
Saat itu, pihaknya tengah mencari keberadaan sembilan terduga pelaku.
Tiba-tiba, sekelompok warga dari Desa Sie datang mencari pelaku di Desa Simpasai.
Namun, mereka tidak menemukan terduga pelaku.
Pihak keluarga korban lantas merusak fasilitas yang ada di sekitar lokasi.
"Karena dilihat merusak, warga Desa Simpasai berusaha mencegat hingga berujung mereka saling serang antara satu dengan yang lain," ujar Herman.
Lantaran kalah jumlah, warga Desa Simpasai berhasil memukul mundur dan mengusir warga Desa Sie.
Namun, beberapa waktu kemudian, warga Desa Sie memblokade jalan.
Mereka meminta agar polisi segera menangkap sembilan terduga pelaku rudapaksa.