News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas: Tidak Ada Pertukaran Tawanan Tanpa Mengakhiri Perang, Netanyahu Tawari 5 juta Dolar

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan orang berdemo menuntut pemerintah Israel membebaskan keluarga dan kerabat mereka yang disandera Hamas di Gaza. Aksi demo ini digelar di Hostage Square di Tel Aviv untuk merayakan ulang tahun sandera Tamir Nimrodi, yang ditahan oleh teroris Hamas di Gaza. 15 November 2024.

 

TRIBUNNEWS.COM - Hamas menolak ajakan negosiasi oleh Israel untuk menukar tawanan perang tanpa ada keseriusan Israel mengakhiri perangnya di Gaza.

Penegasan tersebut disampaikan pejabat senior Hamas Khalil al-Hayya. Dia menuduh Israel sengaja membiarkan pencurian bantuan di Gaza, dan membahas upaya mediasi oleh Mesir.

Dia menegaskan kembali bahwa pertukaran tahanan bergantung pada berakhirnya perang di Gaza.

Pejabat senior Hamas Khalil al-Hayya menuduh pendudukan Israel memungkinkan pencurian bantuan kemanusiaan di Gaza, dan menyatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan "dengan sepengetahuan dan restu penuh."

Dalam wawancara dengan Al-Aqsa TV, al-Hayya menguraikan tanggapan Hamas terhadap usulan Mesir untuk membentuk komite administratif untuk Gaza.

“Gerakan Hamas telah terlibat secara bertanggung jawab dengan usulan Mesir, membuat langkah besar menuju pencapaian konsensus,” tegasnya.

Dia lebih lanjut menyoroti berlanjutnya sponsor Mesir untuk memfasilitasi pembentukan sebuah komite untuk mengawasi semua urusan di Gaza.

Soal tindakan pendudukan Israel, al-Hayya menyatakan, pendudukan telah menghancurkan wilayah selatan di sepanjang perbatasan Mesir dan mengintensifkan upaya untuk memperluas poros Netzarim untuk melindungi pasukannya dari operasi Perlawanan.

Pejabat senior Hamas Khalil al-Hayya dalam wawancara dengan AP di Istanbul, Turkiye, pada 24 April 2024. (AP/Al Mayadeen)

 

Ia juga mengomentari gambar-gambar Israel yang baru-baru ini diterbitkan. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di poros Netzarim, menggambarkan mereka sebagai "pamer".

Soal negosiasi gencatan senjata di Gaza, al-Hayya menyatakan ada upaya berkelanjutan untuk memajukan kesepakatan tersebut,” dan menekankan fleksibilitas Hamas dalam hal ini.

Dia juga menegaskan kesiapan Perlawanan Palestina untuk melaksanakan perjanjian tanggal 2 Juli 2024 (yang diusulkan oleh Presiden AS Joe Biden) dan resolusi Dewan Keamanan PBB, tetapi Netanyahu menghalanginya karena alasan politik.”

Namun, al-Hayya menekankan bahwa usulan terbaru AS "tidak menyebutkan penghentian perang atau pemulangan pengungsi, namun hanya berfokus pada kembalinya sejumlah tawanan Israel."

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini